Wacana Presiden 3 Periode
Bahas Isu Presiden 3 Periode, Fahri Hamzah Ungkit Soekarno dan Soeharto: Berakhirnya Tragis
Fahri Hamzah menjelaskan sejarah bagaimana presiden yang menjabat terlalu lama memiliki akhir yang tragis.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
"Pak Habibie betul-betul tahu ini ada orang enggak suka dia, dia mundur, berakhir Alhamdulillah namanya baik," terang dia.
Fahri mengatakan, sejarah membuktikan tidak hanya di Indonesia namun juga di seluruh dunia bahwa pemimpin yang terlalu lama menjabat akan berakhir buruk.
"Kalau pemimpin terlalu lama, nanti berakhirnya tragis," paparnya.
Baca juga: Soal Wacana Presiden 3 Periode, Hidayat Nur Wahid: Amandemen Tak Bisa karena Permintaan Presiden
Diduga Ada Parpol Takut Kalah di 2024
Pada segmen selanjutnya, Fahri menduga, isu presiden tiga periode ini berasal dari partai politik (parpol) yang sudah kekurangan calon untuk diadu di Pemilu 2024 mendatang.
Fahri menyebut, parpol itu panik sehingga membuat wacana presiden menjabat 3 periode.
Fahri meyakini Presiden Jokowi sendiri tidak ada minat untuk kembali menjabat menjadi presiden.
"Ini yang maksa-maksa ini dugaan saya ada niat lainnya, ini yang mesti dibongkar," kata Fahri.
Baca juga: Jimly Ragu Ada Parpol Setuju Jokowi Jadi Presiden Lagi: Akhiri Saja Wacana 3 Periode Ini
Fahri yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI, mengaku sempat menanyakan soal isu tiga periode langsung kepada Jokowi.
"Dua kali saya tanya langsung ke Beliau (Jokowi)," ujar Fahri.
"Beliau bahkan ada kesan, dia bilang 'itu orang cari muka saja semua'," terang Fahri menirukan percakapannya dengan Presiden Jokowi.
Kini isu tiga periode tiba-tiba ramai dibicarakan, Fahri menduga pemicunya adalah sebuah parpol yang panik tidak memiliki kandidat untuk diadu di tahun 2024.
"Dugaan saya ini ada partai yang sudah enggak punya calon lagi, sudah enggak punya kandidat," kata Fahri.
Fahri tidak menyebut nama parpol tersebut.
"Mungkin dia kepepet," ucapnya.