Isu Kudeta Partai Demokrat
Tolak Hasil KLB, Ibas Pimpin Ikrar Setia Fraksi Demokrat DPR RI untuk AHY, Berikut Bunyinya
Partai Demokrat tengah dilanda dualisme kepemimpinan, yakni di bawah Ketum Agus Harimurti Yudhoyono dan ketum Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Partai Demokrat tengah dilanda dualisme kepemimpinan, yakni di bawah ketua umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan ketum Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko.
Kepemimpinan Moeldoko merupakan hasil kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat yang digelar di Deliserdang, Sumatera Utara, Jumt (5/3/2021).
Meski begitu, kubu AHY sendiri tidak mengakui hasil KLB tersebut lantaran dinilai tidak memenuhi syarat dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat.

Baca juga: Pernah Dampingi SBY, Jusuf Kalla Beri Dukungan untuk Partai Demokrat, AHY: Miliki Hubungan Sejarah
Baca juga: Marzuki Alie Berikan Pesan ke Bambang Widjojanto yang Sebut Pemerintah Jokowi Brutal soal Demokrat
Sebagai bentuk penolakan KLB sekaligus kesetian kepada kepemimpinan AHY, pimpinan dan anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI melakukan ikrar Panca Setia Bhayangkara Partai Demokrat.
Dikutip TribunWow.com dari KompasTV, pembacaan ikrar dipimpin oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI sekaligus wakil ketua umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.
Pembacaan dilakukan di depan Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (15/3/2021).
Berikut bunyi ikrar setia Fraksi Partai Demokrat DPR RI untuk AHY:
Panca Setia Bhayangkara Partai Demokrat
Kami para kader dan Bhayangkara Utama Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, dengan ini menyatakan kesetiaan:
1. Setia kepada dan akan membela tegaknya Pancasila, NKRI, dan UUD 1945.
2. Setia kepada dan akan membela tegaknya Konstitusi, UU Partai Politik, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat Hasil Kongres ke-V Tahun 2020 yang telah disahkan Pemerintah dan dicatat dalam Surat Keputusan Kemenkumham tanggal 18 Mei 2020 Nomor M.HH-09-AH.11.01 tahun 2020 tentang Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat.
3. Setia kepada kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat periode 2020-2025 pimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono Hasil Kongres ke-V Partai Demokrat yang sah tahun 2020 yang lalu;
4. Senantiasa membela dan mempertahankan dengan sekuat tenaga dan sepenuh hati segala ajaran, doktrin, ideologi, manifesto politik, tradisi, dan platform Partai Demokrat, serta akan terus menerus tanpa mengenal lelah mengibarkan panji-panji Partai Demokrat di seluruh wilayah NKRI;
5. Akan tetap bersatu, kompak, dan terus menjaga solidaritas sesama kader dan senantiasa memperjuangkan amanat penderitaan dan harapan rakyat demi terwujudnya cita-cita berdirinya NKRI, utamanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Simak video lengkapnya:
Pernah Dampingi SBY, Jusuf Kalla Beri Dukungan untuk Partai Demokrat
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla memberikan dukungan kepada Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Kepastian itu disampaikan oleh AHY setelah menyambangi kediaman Jusuf Kalla, seperti dikutip dari unggahan akun Instagram @agusyudhoyono, Minggu (14/3/2021).
Dilansir TribunWow.com, AHY mengunjungi Jusuf Kalla bersama para pimpinan Partai Demokrat.
Di antaranya adalah Sekjen Partai Demokrat Bung Teuku Riefky Harsya, Wasekjen Agust Jovan Latuconsina, Wabendum Lokot Nasution, dan Deputi Balitbang Bung Syahrial Nasution.

Baca juga: Heran Jokowi Tak Tahu Pergerakan Moeldoko dalam KLB Demokrat, Pengamat Politik: Tidak Bertanya?
Dalam kesempatan itu, AHY mengatakan bahwa tujuan utamanya mendatangi Jusuf Kalla adalah untuk bersilaturahmi.
Menurut AHY, Jusuf Kalla sendiri memiliki hubungan yang baik dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SHY) sejak keduanya memimpin Indonesia.
"Kedatangan kami pagi ini utamanya adalah untuk bersilaturahmi. Partai Demokrat memiliki hubungan sejarah politik yang sangat baik dengan Pak JK," tulis AHY.
"Dimana Pak JK pernah menjadi Wakil Presiden mendampingi Bapak SBY, dan juga Demokrat menjadi mitra strategis bagi Partai Golkar saat dipimpin oleh Pak JK sebagai Ketua Umum. Kebersamaan itu telah tercatat oleh sejarah demokrasi modern di Indonesia."
Selain bersilaturahmi, menurut AHY, pertemuan dilakukan untuk membicarakan masalah-masalah yang tengah terjadi, khususnya soal dinamika ekonomi, sosial dan politik.
Termasuk juga persolan dualisme yang dialami oleh Partai Demokrat menyusul munculnya kongres luar biasa (KLB) yang menetapkan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai ketua umumnya.
Baca juga: Menerka Dualisme Partai Demokrat yang akan Disahkan, Adi Prayitno: AHY yang Diuntungkan
Baca juga: Soal Isu Presiden 3 Periode, Jokowi Sudah Tegaskan di Awal Kepemimpinannya: Ingin Menampar Muka Saya
Dikatakannya, Jusuf Kalla telah memberikan banyak wejangan dan dukungan kepada Partai Demokrat yang sejauh ini diakui dan disahkan oleh pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
"Tadi kami banyak berdiskusi tentang masalah kebangsaan, khususnya perkembangan dinamika ekonomi dan sosial-politik nasional saat ini. Beliau juga memberikan wejangan dan support moril bagi kami di Partai Demokrat untuk terus memperjuangkan nilai-nilai demokrasi dan harapan rakyat," ungkap AHY.
"Terima kasih Pak JK atas sambutan dan diskusinya pagi ini. Semoga Bapak sehat selalu."