Kabar Tokoh
Sambangi Kediaman JK, AHY Dapat Wejangan dan Sebut Didukung soal Demokrat: Miliki Hubungan Sejarah
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendatangi kediaman mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya memberi saran kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan simpatisannya.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Metro Siang, Jumat (12/3/2021).
Menurut Yunarto, saat ini Demokrat layaknya terpecah menjadi dua kubu, yakni pendukung AHY dan pendukung Ketua Umum Partai Demokrat versi kongres luar biasa (KLB) Deliserdang, Moeldoko.
Baca juga: Debat Jubir Pihak Moeldoko, Herzaky Pamer Kartu Anggota Demokrat: Bang Razman KTA-nya Gimana?
Kedua pihak lalu saling melapor ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
"Dari kacamata lain saya melihat Demokrat kubu AHY harusnya fokus saja pada aspek-aspek hukum yang kemudian bisa menyelesaikan kasus ini," komentar Yunarto Wijaya.

Ia menilai seharusnya pihak AHY fokus pada penyelesaian masalah yang sudah mereka bawa ke ranah hukum.
Dengan begitu pihak Kemenkumham juga tidak kesulitan memutuskan pihak mana yang sah.
"Kalau memang merasa KLB ini abal-abal, tidak ada ketua DPC atau sedikit yang hadir, tidak memenuhi syarat AD/ART, fokus pada bagaimana memenuhi berkas-berkas itu disiapkan," saran Yunarto.
"Sehingga mau pengadilan atau Kemenkumham itu bisa dengan cepat memutuskan kubu AHY yang sah," lanjut pengamat politik ini.
Yunarto menyebut para kader pendukung AHY justru terkesan ingin membuat drama di publik.
Baca juga: Bambang Widjojanto Ungkap Alasan Mau Ditunjuk AHY Jadi Pengacara Demokrat: Yang Sah Saja Diobok-obok
Diketahui kasus itu pertama terungkap saat AHY menuding Moeldoko yang menjabat sebagai Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) melakukan upaya kudeta.
"Jangan kemudian main di level drama. Kita tahu awal jadi kasus besar ini ketika sebagian teman DPP Demokrat kubu AHY fokus pada 'ada intervensi kekuasaan, ada kekuasaan yang bermain'," kata Yunarto.
Ia menyinggung hal itu yang membuat Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly memberi teguran.
"Ini yang menyebabkan kritik seperti tadi (yang dibicarakan) Pak Yasonna Laoly keluar," ungkap dia.
"Kalau Anda pede dengan kubu Anda dan berkas-berkas hukumnya, kenapa melempar ini ke pihak ketiga, kekuasaan? Itu yang menjadikan nuansa drama," tambah Yunarto. (TribunWow.com/Brigitta)