Isu Kudeta di Partai Demokrat
Tak Akui KLB, Ketua DPD Demokrat Sulsel Sebut Tak Lebih dari Arisan: Orangnya Tak Hadir Kan Diulang
Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Selatan, Ni'matullah Erbe buka suara tanggapi persoalan di partainya.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
Lebih lanjut terkait jika memang acara itu disebut KLB, Ni'matullah mempertanyakan alasan yang mendasarinya.
Menurutnya persoalan di tubuh Partai Demokrat saat ini tidak begitu besar dan tidak harus sampai menggelar KLB.
"Kongres luar biasa atau munas luar biasa selalu diawali oleh mosi tidak percaya," kata Ni'matullah.
"Hari ini tidak ada riak yang cukup serius di internal Partai Demokrat. Malah kita sedang nyaman-nyamannya berpartai dengan pola dan cara kepemimpinan Mas AHY," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 4.35:
Kesaksian Orang Pertama yang Laporkan Ada Kudeta Partai Demokrat
Isu gerakan pengambil alihan Partai Demokrat berawal dari adanya pertemuan sejumlah kader Demokrat dengan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko di Hotel Aston Rasuna, Jakarta.
Berawal dari sana, kini Moeldoko telah ditetapkan sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat versi kongres luar biasa (KLB) Deliserdang.
Diketahui, pertemuan Moeldoko di Hotel Rasuna, pertama kali dilaporkan oleh Ketua DPC Balangan, Samsudin Nur.
Baca juga: AHY Datang Minta Saran, Jimly Asshiddiqie Beri Sederet Wejangan soal Demokrat, Ini Katanya
Samsudin melaporkan peristiwa itu ke internal partai, hingga kini akhirnya terjadi perseteruan antara Demokrat kubu Ketum Agus Harimurti Yudhoyono, dan Demokrat versi KLB Deliserdang.
Lewat unggahan kanal YouTube Partai Demokrat, Rabu (10/3/2021), Samsudin menceritakan alasan dirinya melaporkan kejadian di Hotel Rasuna kepada pihak internal Partai Demokrat.
"Saya ingin menyampaikan bahwa saya adalah orang yang pertama melaporkan tentang rencana kudeta yang dilaksanakan di Hotel Rasuna," ujar Samsudin yang memakai seragam jaket partai Demokrat.
Samsudin mengaku, dirinya melaporkan hal tersebut karena tidak ingin terjadi perpecahan di tubuh Partai Demokrat.
"Kenapa hal itu saya lakukan, karena saya sangat menjunjung tinggi hasil kongres V," kata dia.
"Saya juga menolak dengan tegas segala upaya yang ingin memecah belah Partai Demokrat," sambungnya.