Kecelakaan Maut Bus Sri Padma Kencana
Bus Sri Padma Kencana Tak Berizin, Kemenhub Ungkap Akal-akalan Pengusaha Percantik Bus Bekas
Kemenhub memperingatkan pengusaha yang membeli bus bekas lalu memperbaiki tampilan luarnya saja atau visual bus sehingga seperti baru.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Sebanyak 29 orang dari rombongan SMP IT Al Munawwah tewas dalam kecelakaan maut yang terjadi di Sumedang, pada Rabu (10/3/2021) kemarin.
Bus Sri Padma Kencana yang digunakan oleh rombongan tersebut ternyata tidak memiliki izin resmi.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kemudian mengungkap akal-akalan para pengusaha bus yang memprioritaskan keuntungan dibanding keselamatan penumpang.

Baca juga: TKI Histeris Tunangannya Tewas dalam Kecelakaan Bus Padma, Keluarga Korban: Dia Sadar Ini Takdir
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, temuan itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi.
Budi menyampaikan kasus-kasus bus pariwisata tak berizin dipicu dari perusahaan yang membeli unit bus bekas.
Kendaraan bekas tersebut kemudian dimodifikasi sedemikian rupa hingga terlihat seperti baru secara visual atau tampilan luarnya saja.
Budi menyayangkan pengusaha nakal seperti itu yang tidak memprioritaskan keselamatan penumpang.
"Pengusaha ini hanya melihat aspek bisnisnya saja, sedangkan aspek lain seperti keselamatan tidak diperhatikan," kata Budi, Jumat (12/3/2021).
Ia berencana untuk memberikan edukasi terhadap para pengusaha bus dan pihak konsumen.
Budi juga ingin agar pengusaha tidak hanya mengandalkan tampilan luar bus tapi juga memerhatikan keselamatan para penumpangnya.
Kemenhub menemukan, bus pariwisata Sri Padma Kencana tidak memiliki izin dalam sistem perizinan angkutan umum dan multimoda.
Selain itu bus tersebut juga tidak memiliki izin usaha pariwisata. Bahkan bus Padma juga telat mengajukan uji KIR.
Di sisi lain, pihak kepolisian kini masih menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan maut bus Padma.
Penyelidikan dilakukan oleh penyidik Satlantas Polres Sumedang dengan penyidik Ditlantas Polda Jabar.
Dikutip dari TribunJabar.id, sejauh ini pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Jadi memang kemarin evakuasi kendaraan untuk diperiksa lebih lanjut. Tersangka belum ada, masih penyelidikan mencari penyebabnya dan yang pasti di sana rawan kecelakaan," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta Bandung, Jumat (12/3/2021).
Berdasarkan informasi yang dimiliki, lokasi di TKP saat itu licin karena terkena hujan.
"Kaitan kondisi jalan dengan kondisi truknya itu masih kami selidiki," ucap Erdi.
Soal dugaan rem blong, Erdi mengatakan pihak kepolisian masih mendalami keterangan dari para saksi.
"Disampaikan bahwa katanya remnya blong, namun itu masih kami dalami lagi apakah benar atau tidak. Nanti kami periksa pemilik bus hingga saksi-saksi di lokasi kejadian," katanya.
Erdi juga memberikan imbauan agar warga berhati-hati saat melintas di kawasan Wado.
"Warga Jabar yang selalu melintas kawasan itu untuk hati-hati. Apalagi jika hujan, jalanan licin. Tidak usah ngebut, utamakan keselamatan, keluarga menunggu di rumah," ucapnya.
Baca juga: Viral Rekaman CCTV Bus Padma 15 Menit sebelum Jatuh di Tanjakan Cae, Lihat Momen Lewati Lajur Sempit
Dari total 29 korban tewas, dua di antaranya meninggal dunia seusai dirawat di RSUD Sumedang.
Adapun total penumpang bus tersebut berjumlah 66 orang.
"Korban meninggal dalam perawatan di RSUD Sumedang berjenis kelamin perempuan dua orang. Sehingga total korban meninggal menjadi 29 orang dan korban luka-luka menjadi 37 orang," ujar Kasubag Humas Polres Sumedang AKP Dedi Juhana saat ditemui di Tanjakan Cae, Kamis.
Kernet dan sopir bus turut menjadi korban jiwa dalma kecelakaan maut tersebut.
Baca juga: Cerita Eha Nuraeti, Korban Selamat Kecelakaan Maut Bus di Sumedang, Buka Baju untuk Selamatkan Diri
Berikut daftar nama korban meninggal yang telah teridentifikasi:
1. Jejen Juraejin (41), laki-laki, guru
2. Syarif Munawar (40), laki-lak, guru
3. Aridha Qurotta Aini (7), perempuan
4. Lidia (13), pelajar
5. Gea (4), perempuan
6. Aan Sukaesih (41), perempuan
7. Dinda Hani (15), perempuan
8. Gina Virginia (14), perempuan
9. Dinda Khoirunisa
10. Windy Widya Ningsih (14), perempuan, pelajar
11. Resa Siti Khooerunisa (13), perempuan, pelajar
12. Tatang Hidayat (20), laki-laki, guru
13. Sari Nurmala (28), perempuan, mahasiswa
14. Dede Lili (46), laki-laki, kernet bus
15. Ade Ifah (50), perempuan, IRT
16. Rukman (50), laki-laki, wiraswasta
17. Cahyati (14), perempuan, pelajar
18. Entin Supriatin
19. Octaviani, perempuan, pelajar
20. Yudi Awan (42), laki-laki, sopir bus
21. Amot (60), perempuan, IRT
22. Wardi (51), laki-laki, PNS
23. Ugi Zaenal, laki-laki
24. Riki Faisal Mubarok
25. Hana Nurazizah (26), guru
26. Nenah (38), perempuan
27. Aan Anwar Sadad (38), laki-laki
28. Mamah (45), perempuan, IRT
29. Euis (48), perempuan, Sindanheula, Subang.
Berikut ini daftar korban luka ringan dan berat:
1. Dedi (40), laki-laki, Lebaksiuh, Dawuan Kaler, Subang
2. Setiawan (15), laki-laki, Pasirlaja 06/02, Pakuhaji, Cisalak, Subang
3. Auh, (23), laki-laki, Cisegel, Pakuhaji, Cisalak, Subang
4. Ceri, (6), perempuan, Lebaksiuh, Dawuan Kaler, Subang
5. Devita (7), perempuan, Nangkod 06/02, Tanjungsiang, Subang
6. Aufar (3), laki-laki, Cisegel 14/04, Pakuhaji, Cisalak, Subang
7. Abdul Saefurohman (46), laki-laki, Pasirlaja 08/02, Pakuhaji, Cisalak, Subang
8. Ismi (14), perempuan, Sindanheula 11/4, Tanjungsiang, Subang
9. Lutfiawati (19), perempuan, Pasirlaja 06/02, Pakuhaji, Cisalak, Subang
10. Nureri (42), laki-laki, Cibuluh 24/06, Pakuhaji, Cisalak, Subang
11. Yoga (14), laki-laki, Pasirlaja 06/02, Tanjungsiang, Subang
12. Fahira (10), perempuan, Nangkod 06/03, Tanjungsiang, Subang
13. M Ramdan, laki-laki 14, Pasirlaja 08/02, Cisalak, Subang
14. Caswati (32), perempuan, Lebaksiuh, Dawuan Kaler, Subang
15. Sofian (12), laki-laki, Pakuhaji 17/05, Cisalak, Subang
16. E. Suherman, laki-laki
17. Lisna (13), perempuan, Pasirlaja 06/02, Pakuhaji, Cisalak, Subang
18. Sandi (13), laki-laki, Pasirlaja 08/02, Pakuhaji, Cisalak, Subang
19. Suciadin (13), laki-laki, Nangkod, Tanjungsiang, Subang
20. Arif (21), laki-laki, Cijangkar 05/02, Pakuhaji, Cisalak, Subang
21. Saeful Hadi (46), laki-laki, Pasir Laja 08/02, Pakuhaji, Cisalak, Subang
22. Bagas (14), laki-laki, Kawungluwuk, Tanjungsiang, Subang
23. Ujang Herman (48), laki-laki, Pasir Laja, Pakuhaji, Cisalak, Subang
24. Ase Hidayat (43), laki-laki, Nangkod 06/02, Kawungluwuk, Tanjungsiang, Subang
25. Novian (14), perempuan, Pakuhaji 02/06, Pakuhaji, Cisalak, Subang
26. Hafiz (16), laki-laki, Pasirlaja 06/02, Pakuhaji, Cisalak, Subang
27. Eha (50), perempuan, Pasirlaja 06/02, Pakuhaji, Cisalak, Subang
28. Mugian (15), laki-laki, Pasirlaja 06/02, Pakuhaji, Cisalak
29. Imam (32), laki-laki, Nangkod 06/02, Kawungluwuk, Tanjungsiang
30. Muklis (19), laki-laki, Nangkorak 13/04, Pakuhaji, Cisalak, Subang
31. Nina (15), perempuan, Pakuhaji 19/05, Cisalak, Subang
32. Lendra (13), laki-laki, Pasirlaja 06/02, Pakuhaji, Cisalak, Subang
33. Irfan (13), laki-laki, Pasirlaja 06/02, Pakuhaji, Cisalak, Subang
34. Aas (27), perempuan, Pasirlaja 06/02, Pakuhaji, Cisalak, Subang
35. Amelia (13), perempuan, Pasirlaja 06/02, Pakuhaji, Cisalak, Subang
36. Saepul Hadi (45), laki-laki, RS S Sidodadi 46/15, Pasirkareumbi, Subang. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Fakta Baru Kecelakaan Maut Sumedang, Bus Tak Punya Izin Usaha" dan Update Kecelakaan Bus Sumedang: Korban Tewas Bertambah 2 Orang, Totalnya 29, Ini Daftarnya", dan tribunjabar.id dengan judul UDPATE KECELAKAAN MAUT SUMEDANG, Ini Hasil Penyelidikan Sementara Polda Jabar, Ada Tersangka?