Isu Kudeta Partai Demokrat
Moeldoko Awalnya Ngaku Cuma Ngopi, Andi Mallarangeng soal Pemecatan Kader Demokrat: Pengkhianat
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng buka suara soal pemecatan sejumlah kader partai yang menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
Pasalnya, Moeldoko mengaku baru mendapat KTA saat KLB berlangsung.
"Dan mereka yang menjadi pengkhianat ya pantas dipecat, untuk apa mereka bersama Partai Demokrat tapi mereka bermain dengan kekuasaan," jelas Andi.
"Tanya Pak Moeldoko itu, KTA apa? Siapa yang tanda tangan? Katanya baru diberi KTA waktu KLB kemarin."
"KTA siapa yang tanda tangan? Kan dia belum jadi ketua umum."
"Inilah orang yang bukan kader partai, nongol pun tidak di Kongres Luar Biasa itu, tiba-tiba jadi ketua umum," tukasnya.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-3.01:
Saat Pangkat Jenderal Moeldoko Disinggung Demokrat
Di sisi lain, sebelumnya, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengungkit bantahan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko.
Dilansir TribunWow.com, Herzaky menyebut semua kebohongan Moeldoko kini terbrongkar seusai dipilih menjadi ketua umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB).
Herzaky bahkan turut menyinggung pangkat Moeldoko sebagai seorang jenderal.

Baca juga: Balas Ucapan SBY yang Menyesal Beri Jabatan Moeldoko, Razman Arif: Ibu Megawati Lebih Menangis
Baca juga: Teruskan Pesan dari Moeldoko, Razman Arif: Tak Ada Hubungan dengan Pak Jokowi, Hilangkan Tagar KSP
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube tvOneNews, Selasa (9/3/2021).
"Alhamdulillah kita tidak hidup di zaman Majapahit sehingga orang enggak bisa manipulasi," kata Herzaky.
"Semua bisa dicek, dikroscek dengan apa yang terjadi di 2001, 2002, 2003."
"Banyak video siapa pendiri, siapa penggagas, jadi saya enggak mau masuk perdebatan itu."
Herzaky pun yakin adanya keterlibatan pemerintah di balik pemilihan Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat versi KLB.