Terkini Daerah
Kondisi Gadis yang Dijadikan PSK oleh Orangtuanya, Trauma Teringat Rekannya Dibunuh Pelanggan
TW (16) masih merasakan trauma seusai rekannya yang sesama PSK dibunuh oleh seorang pria hidung belang.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Berawal dari kasus pembunuhan seorang PSK berinisial MY (17) di Hotel Lotus Kediri, pihak kepolisian berhasil mengungkap kasus prostitusi anak TW (16) yang dijual oleh orangtuanya sendiri, Dika (35) dan Nia Kurniasih (38).
TW yang dijual oleh orangtuanya sendiri, kini tengah merasakan trauma.
Ia mengalami trauma akibat mengetahui langsung rekannya MY yang kala itu dibunuh di Hotel Lotus Kediri oleh seorang pelanggan pada Minggu (28/2/2021).

Baca juga: Beralasan Miskin dan Banyak Utang, Pasutri Tega Jadikan Anak PSK yang Layani hingga 5 Pria per Hari
Dikutip TribunWow.com dari TribunKediri.com, TW kini tengah mendapat pendampingan psikologis untuk menghilangkan trauma.
TW mengaku mengetahui persis kasus pembunuhan yang menewaskan MY di Hotel Lotus Kediri.
Diketahui, TW dan MY telah berteman sejak kecil.
Keduanya juga terjun ke dunia prostitusi online yang mana TW dijual oleh orangtuanya sedangkan MY dijual oleh adik dari ibu TW.
TW kini ditempatkan di safe house sembari menjalani pendampingan psikologis.
"Kami memberikan upaya pendampingan dan perlindungan karena usianya masih usia anak-anak," jelas pekerja sosial dari Kemensos, Bintaryana Anggraeni.
"Karena bagaimanapun (TW) masih terus terbayang temannya (MY) yang meninggal dunia. Ada trauma," jelas Bintaryana.
Orangtua TW, Nia dan Dika mengaku terpaksa menjual anak mereka menjadi PSK karena kebutuhan ekonomi yang mendesak serta terlilit utang.
TW minimal melayani paling tidak satu tamu di hari biasa.
"Kalau untuk weekday minimal 1 tamu yang dilayani. Tetapi kalau weekend tamu yang dilayani ada 3-5 orang dalam sehari," ungkap AKP Verawati.
Kedua tersangka mengaku, uang hasil prostitusi online digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
"Saya punya anak 7, keluarga saya ini pemulung. Jadi semua uang hasil ini langsung saya kirimkan ke Bandung untuk kebutuhan minum susu anak saya di rumah," terang Nia.