Breaking News:

Isu Kudeta Partai Demokrat

Balas Ucapan SBY yang Menyesal Beri Jabatan Moeldoko, Razman Arif: Ibu Megawati Lebih Menangis

Kepala Komunikasi Publik Partai Demokrat hasil kongres luar biasa (KLB), Razman Arif Nasution membalas ucapan dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Youtube/KompasTV
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan konferensi terkait digelarnya KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Kepala Komunikasi Publik Partai Demokrat hasil kongres luar biasa (KLB), Razman Arif Nasution membalas ucapan dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Yakni berkaitan dengan pernyataan SBY yang mengaku menyesal telah memberikan jabatan kepada Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

Dilansir TribunWow.com dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Selasa (9/3/2021), Razman Arif lantas membandingkan dengan yang pernah dialami oleh Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.

Kepala Komunikasi Publik Partai Demokrat kubu Moeldoko, Razman Arif Nasution menyebut Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) grasah-grusuh, dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Selasa (9/3/2021).
Kepala Komunikasi Publik Partai Demokrat kubu Moeldoko, Razman Arif Nasution menyebut Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) grasah-grusuh, dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Selasa (9/3/2021). (YouTube/tvOneNews)

Baca juga: Razman Arif Sebut AHY Grasah-grusuh Datangi Kemenkumham soal KLB Demokrat: Mestinya Kami yang Datang

Baca juga: Ikut KLB Partai Demokrat, Gerald Piter Ungkap 3 Kerancuan, dari KTA Moeldoko hingga Pemilihan Ketum

Menurutnya, yang seharusnya lebih menangis dan menyesal adalah Megawati.

Dirinya mengungkit kondisi saat SBY yang merupakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) di bawah kepemimpinan Presiden Megawati justru bersaing dan mengalahkannya di Pilpres 2004.

"Kalau Pak SBY mengatakan minta ampun kepada Allah SWT karena menunjuk Pak Moeldoko di jabatan-jabatan strategis, kami ngerti maksudnya Panglima TNI," ujar Razman.

"Maka seharusnya Ibu Megawati lebih menangis lagi ketika dia ditunjuk sebagai Menteri Polhukam dan akhirnya menjadi calon presiden, menjadi rival beliau," ungkapnya.

"Padahal sudah ditanya maju atau tidak. Jadi tidak usah menyesal, menangis."

Menanggapi hal itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut bahwa apa yang disampaikan Razman Arif sudah keluar dari topik pembahasan. 

Ia hanya menegaskan bahwa dalam persoalan KLB tidak perlu membawa-bawa atau menghubung-hubungkan antara SBY dengan Megawati.

"Kita bicara mengenai KLB, ujug-ujug, jangan-jangan bawa Pak SBY dan Bu Mega," tegas Herzaky.

"Makanya jangan baperan, Ibu Megawati yang tersakiti," balas Razman.

Baca juga: Marzuki Alie Masih Berharap Islah Antara AHY dan Moeldoko di Demokrat: Saling Serang Tidak Bagus

Dalam kesempatan itu, Razman Arif juga menyampaikan satu pesan dari ketumnya, Moeldoko.

"Ini pesan Pak Moeldoko saya sampaikan, ketika kami rapat. Pak Moeldoko di awal sekali beliau bilang sampaikan kepada publik bahwa yang urusan KLB Partai Demokrat adalah pribadi Jenderal TNI (Purn) Doktor H. Moeldoko, SH.," kata Razman Arif.

"Bukan ada hubungannya dengan pemerintah, tidak ada hubungannya dengan Pak Jokowi, maka hilangkan tagar-tagar KSP Moeldoko," imbuhnya.

Menurut Razman Arif, Moeldoko juga membantah ketika jabatan Ketua Umum Partai Demokrat didapat atas permintaan dirinya.

"Bahwa beliau mengatakan saya ini dipinang dan itu dibuktikan oleh Bang Jhoni Allen, Bang Darmizal, Tri Yulianto, semua mengatakan itu dipinang. Dia tidak pernah datang meminta," tegasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 5.20:

Razman Arif Sebut AHY Grasah-grusuh

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah mendatangi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Dilansir TribunWow.com, dalam kunjungannya tersebut, AHY memberikan legalitas serta daftar kepengurusan Partai Demokrat hasil kongres ke-V tahun 2020.

Menanggapi hal itu, Kepala Komunikasi Publik Partai Demokrat kubu Moeldoko, Razman Arif Nasution menyebut AHY grasah-grusuh.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) datangi kantor Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Senin (8/3/2021).
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) datangi kantor Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Senin (8/3/2021). (Youtube/KompasTV)

Baca juga: Ikut KLB Partai Demokrat, Gerald Piter Ungkap 3 Kerancuan, dari KTA Moeldoko hingga Pemilihan Ketum

Baca juga: Karena Moral dan Etika, Selain soal Kudeta Demokrat, Gatot Nurmantyo Pernah Tolak Jabatan Menhan

Dirinya mempertanyakan alasan AHY yang justru buru-buru ke Kemenkumham, termasuk juga ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Menurut Razman, yang seharusnya mendatangi kementerian dan lembaga tersebut adalah pihaknya setelah menggelar kongres luar biasa (KLB) di Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Sebaliknya, ia mengaku bahwa pihaknya sejauh ini belum mendatangi Kemenkumham.

Ia menambahkan masih terus mematangkan serta menunggu momentum yang tepat.

"Di dalam Undang-undang Partai Politik disebut di situ paling lama 30 hari," ujar Razman, dikutip dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Selasa (9/3/2021).

"Jadi kita tidak mau lah grasah-grusuh semuanya harus matang dulu," imbuhnya.

"Sudah matang. Kita menunggu momentum yang tepat."

Razman lantas meminta kepada kubu AHY untuk tetap tenang.

Dikatakannya bahwa yang perlu dilakukan oleh AHY dkk adalah mempersiapkan diri menghadapi persidangan nantinya.

Baca juga: Minta Presiden Ambil Sikap soal Moeldoko, Mardani Ali Sera: Diamnya Pak Jokowi Bermakna Setuju

"Lagian ngapain buru-buru kayak mereka ke sana, apa urusannya AHY pergi ke sana, apa urusannya ke KPU, apa urusannya ke Menteri Hukum dan HAM," ucap Razman.

"Mestinya kami yang datang, hadapi kami di pengadilan PTUN, jangan grasah-grusuh," jelasnya.

Lebih lanjut, dirinya juga menyoroti sikap yang ditunjukkan AHY belakangan ini.

Menurutnya, putra dari Presiden ke-6 RI itu tidak pernah tampil.

"AHY itu selama ini jarang berjemur-jemur, di mana saja selama ini?," kata Razman mempertanyakan.(TribunWow/Elfann Fajar Nugroho)

Tags:
KLB Partai DemokratPartai DemokratGerakan Politik Ambil Alih Partai DemokratSusilo Bambang Yudhoyono (SBY)Razman Arif NasutionMoeldokoAgus Harimurti Yudhoyono (AHY)Megawati
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved