Isu Kudeta Partai Demokrat
Minta Presiden Ambil Sikap soal Moeldoko, Mardani Ali Sera: Diamnya Pak Jokowi Bermakna Setuju
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai PKS, Mardani Ali Sera ikut buka suara menanggapi persoalan dualisme di Partai Demokrat.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai PKS, Mardani Ali Sera ikut buka suara menanggapi persoalan dualisme di Partai Demokrat.
Hal itu menyusul digelarnya kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat yang menghasilkan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum.
Dilansir TribunWow.com, atas keterlibatan Moeldoko tesebut, Mardani meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengambil langkah dan sikap.

Baca juga: Ikut KLB Partai Demokrat, Gerald Piter Ungkap 3 Kerancuan, dari KTA Moeldoko hingga Pemilihan Ketum
Baca juga: Karena Moral dan Etika, Selain soal Kudeta Demokrat, Gatot Nurmantyo Pernah Tolak Jabatan Menhan
Mengingat Moeldoko merupakan pejabat negara, menurutnya sulit untuk meyakinkan publik bahwa memang tidak ada sangkut-pautnya dengan pemerintah dan Jokowi.
Dikatakannya bahwa langkah yang paling bisa membuktikan bahwa tidak ada campur tangan dari pemerintah adalah dengan mencopot Moeldoko.
"Langkah Pak Moeldoko sangat khawatir ditafsirkan diketahui dan disetujui oleh Pak Jokowi karena beliau aktif sebagai kepala staf kepresidenan," ujar Mardani Ali, dikutip dari tayangan YouTube KompasTV, Senin (8/3/2021).
"Karena itu, gonjang-ganjing Demokrat sebetulnya sangat-sangat buruk bagi Pak Jokowi," imbuhnya.
Sebaliknya, ketika Moeldoko masih tetap menjadi seorang KSP dan di satu sisi memperjuangkan hasil kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat, maka pandangan dari publik masih akan terus mengaitkan dengan pemerintah.
Begitupun juga kepada Jokowi yang secara struktur memiliki hubungan dekat dengan KSP.
Maka dari itu, baik secara langsung maupun tidak, akan memberikan citra buruk kepada Jokowi itu sendiri.
Baca juga: Marzuki Alie Masih Berharap Islah Antara AHY dan Moeldoko di Demokrat: Saling Serang Tidak Bagus
"Publik sekarang menunggu langkah Pak Jokowi," kata dia.
"Diamnya Pak Jokowi bermakna setuju dengan aksi Pak Moeldok, karena itu, Pak Jokowi dituntut aksinya segera," jelasnya.
Lebih lanjut, Mardani Ali dengan kerendahan hati mengaku tidak ingin Jokowi meninggalkan legacy buruk yang akan diingat dalam sejarah perpolitikan di Tanah Air.
"Nyuwun sewu Pak Jokowi, ini menjadi preseden buruk dan warisan buruk bagi kepemimpinan Pak Jokowi, ke depannya akan dibaca secara seluruh anak bangsa," ungkap anggota DPR RI tersebut.
Simak video lengkapnya: