Breaking News:

Isu Kudeta Partai Demokrat

Minta Presiden Ambil Sikap soal Moeldoko, Mardani Ali Sera: Diamnya Pak Jokowi Bermakna Setuju

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai PKS, Mardani Ali Sera ikut buka suara menanggapi persoalan dualisme di Partai Demokrat.

Youtube/KompasTV
Politisi PKS, Mardani Ali Sera dalam acara Satu Meja The Forum, Rabu (23/12/2020). Mardani Ali Sera ikut buka suara menanggapi persoalan dualisme di Partai Demokrat yang melibatkan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko. 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai PKS, Mardani Ali Sera ikut buka suara menanggapi persoalan dualisme di Partai Demokrat.

Hal itu menyusul digelarnya kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat yang menghasilkan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum.

Dilansir TribunWow.com, atas keterlibatan Moeldoko tesebut, Mardani meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengambil langkah dan sikap.

Pidato Perdana Moeldoko Usai Terpilih Jadi Ketum Demokrat Versi KLB Deli Serdang, Jumat (5/3/2021).
Pidato Perdana Moeldoko Usai Terpilih Jadi Ketum Demokrat Versi KLB Deli Serdang, Jumat (5/3/2021). (YouTube Kompastv)

Baca juga: Ikut KLB Partai Demokrat, Gerald Piter Ungkap 3 Kerancuan, dari KTA Moeldoko hingga Pemilihan Ketum

Baca juga: Karena Moral dan Etika, Selain soal Kudeta Demokrat, Gatot Nurmantyo Pernah Tolak Jabatan Menhan

Mengingat Moeldoko merupakan pejabat negara, menurutnya sulit untuk meyakinkan publik bahwa memang tidak ada sangkut-pautnya dengan pemerintah dan Jokowi.

Dikatakannya bahwa langkah yang paling bisa membuktikan bahwa tidak ada campur tangan dari pemerintah adalah dengan mencopot Moeldoko.

"Langkah Pak Moeldoko sangat khawatir ditafsirkan diketahui dan disetujui oleh Pak Jokowi karena beliau aktif sebagai kepala staf kepresidenan," ujar Mardani Ali, dikutip dari tayangan YouTube KompasTV, Senin (8/3/2021).

"Karena itu, gonjang-ganjing Demokrat sebetulnya sangat-sangat buruk bagi Pak Jokowi," imbuhnya.

Sebaliknya, ketika Moeldoko masih tetap menjadi seorang KSP dan di satu sisi memperjuangkan hasil kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat, maka pandangan dari publik masih akan terus mengaitkan dengan pemerintah.

Begitupun juga kepada Jokowi yang secara struktur memiliki hubungan dekat dengan KSP.

Maka dari itu, baik secara langsung maupun tidak, akan memberikan citra buruk kepada Jokowi itu sendiri.

Baca juga: Marzuki Alie Masih Berharap Islah Antara AHY dan Moeldoko di Demokrat: Saling Serang Tidak Bagus

"Publik sekarang menunggu langkah Pak Jokowi," kata dia.

"Diamnya Pak Jokowi bermakna setuju dengan aksi Pak Moeldok, karena itu, Pak Jokowi dituntut aksinya segera," jelasnya.

Lebih lanjut, Mardani Ali dengan kerendahan hati mengaku tidak ingin Jokowi meninggalkan legacy buruk yang akan diingat dalam sejarah perpolitikan di Tanah Air.

"Nyuwun sewu Pak Jokowi, ini menjadi preseden buruk dan warisan buruk bagi kepemimpinan Pak Jokowi, ke depannya akan dibaca secara seluruh anak bangsa," ungkap anggota DPR RI tersebut.

Simak video lengkapnya:

Halaman
12
Tags:
KLB Partai DemokratGerakan Politik Ambil Alih Partai DemokratMoeldokoKetua Umum Partai DemokratAgus Harimurti Yudhoyono (AHY)Mardani Ali SeraJokowi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved