Isu Kudeta Partai Demokrat
Andaikan Moeldoko Tak Terpilih Ketum, Pengamat: Tak Ada yang Ikut Campur, Biarin Saja Cakar-cakaran
Pengamat politik Adi Prayitno menilai pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat Moeldoko menjadi sorotan publik karena jabatannya yang dekat dengan Istana.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
"Cuma problemnya ketika ada nama Moeldoko, kadernya juga bukan, saat ini (Moeldoko) adalah pejabat negara yang berada di inner circle pusat pemerintahan saat ini, menjadi ketua umum versi KLB," kata Adi.
Lihat videonya mulai menit 1.00:
DPC Ungkap Kejanggalan di Voting KLB Demokrat
Mantan wakil Ketua DPC Partai Demokrat Gerald Piter Runtuthomas mengungkapkan proses pemilihan ketua umum partai pada kongres luar biasa (KLB) yang diadakan di Deliserdang, Sumatera Utara.
Dilansir TribunWow.com, diketahui kubu yang menyelenggarakan KLB itu disebut-sebut hendak menggulingkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang terpilih pada 2020.
Gerald mengakui dirinya sempat tertarik mengikuti KLB itu.
Baca juga: Tak Terima Urusan Demokrat sampai Seret Jokowi, Ali Ngabalin: Saya Bukan Juru Bicara Moeldoko
Namun pada saat acara, dirasakan kejanggalan pada proses pemilihan ketua umum.
"Yang menjadi rancu dalam proses KLB ini yaitu pemilihan ketua umum. Pemilihan ketua umum dalam proses KLB ini secara voting," kata Gerald, dikutip dari tayangan Kompas TV, Selasa (9/3/2021).
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko turut diajukan dalam bursa pemilihan ketua umum versi KLB Deliserdang tersebut.

Nama lain yang diajukan adalah Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie.
"Ketika ditanya siapa yang akan dipercayakan untuk menjadi ketum, para peserta berteriak Pak Moeldoko," papar Gerald.
"Ditanya lagi, siapa lagi yang bisa menjadi calon ketua umum. Para peserta berteriak, Pak Marzuki Alie," lanjutnya.
Sidang itu diketuai mantan kader Demokrat, Jhoni Allen, yang baru-baru ini dipecat dari partainya.
"Dicatat oleh pimpinan sidang, dalam hal ini Pak Jhoni Allen," jelas dia.