Isu Kudeta Partai Demokrat
Andaikan Moeldoko Tak Terpilih Ketum, Pengamat: Tak Ada yang Ikut Campur, Biarin Saja Cakar-cakaran
Pengamat politik Adi Prayitno menilai pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat Moeldoko menjadi sorotan publik karena jabatannya yang dekat dengan Istana.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
Jhoni Allen lalu bertanya dukungan untuk kedua nama yang sudah diajukan.
Baik Moeldoko maupun Marzuki Alie sama-sama mendapat respons positif dari peserta kongres.
"Setelah mendapatkan dua nama untuk menjadi calon ketua umum, Pak Jhoni Allen langsung berteriak ke peserta, 'Yang mendukung Pak Moeldoko mana?'," ungkap Gerald.
"Semua berdiri, angkat tangan ke atas, 'Iya, kita pilih Pak Moeldoko'," lanjut dia.
Baca juga: Minta Presiden Ambil Sikap soal Moeldoko, Mardani Ali Sera: Diamnya Pak Jokowi Bermakna Setuju
Hal yang sama turut ia tanyakan kepada pilihan Marzuki Alie.
"(Jhoni Allen bertanya) 'Siapa yang memilih Pak Marzuki Alie?'. Berdiri lagi peserta, angkat tangan, 'Kita pilih Pak Marzuki Alie'," terang Gerald.
Setelah itu Moeldoko langsung ditetapkan sebagai ketua umum sesuai pilihan para peserta kongres.
Menurut Gerald, saat itu Moeldoko bahkan tidak hadir di ruangan sidang.
"Tiba-tiba Pak Jhoni Allen langsung mengetok palu, bahwa yang terpilih Ketua Umum dalam Kongres Luar Biasa ini adalah Pak Moeldoko," paparnya.
"Sementara Pak Moeldoko tidak ada di tempat musyawarah, tidak ada di tempat KLB. Hanya ada Pak Marzuki Alie, tapi (Moeldoko) sudah ditetapkan sebagai ketua," tambah Gerald. (TribunWow.com/Brigitta)