Isu Kudeta Partai Demokrat
Enggan Nyapres meski Ditawari Demokrat, Gatot Nurmantyo Takut Disebut Tak Tahu Terima Kasih ke SBY
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku saat ini tidak berambisi jadi presiden, meskipun mendapat tawaran dari partai.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
Mendengar jawaban itu, Arief menyinggung kemungkinan jenderal purnawirawan tersebut membangun partai baru.
"Tapi masak seorang Gatot Nurmantyo enggak bisa bikin partai? SBY saja bisa lho, Pak," kata Arief Munandar.
Gatot kembali menampik hal tersebut.
"Sekarang bikin partai kalau sudah pecah begitu, gimana? Bikin partai, ya harus perlu waktu, banyak uang, dan lain sebagainya," terang Gatot.
"Anggap saya ditangkap, wah saya enggak punya partai, enggak punya apa-apa," tambah dia.
Lihat videonya mulai menit 20.00:
Ngaku Pernah Diajak Dongkel AHY dari Demokrat
Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gatot Nurmantyo mengaku pernah didatangi seseorang untuk mendongkel posisi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dilansir TribunWow.com, hal itu diungkapkan Gatot dalam kanal YouTube Bang Arief yang diunggah Sabtu (6/3/2021).
Meski menyebut tawaran tersebut menarik, Gatot mengaku enggan membalas jasa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) padanya dengan mendongkel posisi AHY.
Baca juga: Jokowi Diminta Turun Tangan soal Kisruh Demokrat, Mahfud MD Ungkit Era SBY: Juga Tak Lakukan Apa-apa
Baca juga: Hasil KLB Demokrat yang Tunjuk Moeldoko Jadi Ketum Bisa Mendapatkan SK Sah jika Penuhi Syarat Ini
"Datang, 'Wah, menarik juga'. Saya bilang, gimana prosesnya? 'Begini Pak, nanti kita bikin KLB. KLB terus gimana? Ya nanti visi yang dilakukan adalah kita mengganti AHY dulu'," cerita Gatot.
"'Mosi tidak percaya, AHY turun. Setelah turun, baru pemilihan'."
"'Bapak nanti pasti deh begini, begini'. Oh begitu ya, saya bilang begitu gitu."

Saat mendapat tawaran itu, Gatot langsung teringat jasa SBY dalam karier kemiliterannya.