Isu Kudeta Partai Demokrat
Perang Tagar di Twitter soal Kisruh di Demokrat, Pegiat Medsos Sebut Pendukung AHY Pakai Akun Bot
Konflik internal Partai Demokrat rupanya menarik perhatian para netizen hingga menjadi trending topic di platform Twitter.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Konflik internal Partai Demokrat rupanya menarik perhatian para netizen hingga menjadi trending topic di platform Twitter.
Sejak Rabu (3/3/2021) di media sosial sempat dipenuhi oleh perang tagar antar pendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan netizen pendukung Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat.
Alhasil, perang tagar di Twitter aksi dukung-mendukung posisi politik tersebut berhasil menempatkan trending topic Indonesia (TTI) dari dua kubu.
Baca juga: Buntut Pemecatan, 7 Mantan Kader Partai Demokrat Bakal Ajukan Gugatan Bersamaan Pekan Depan

Hal ini pun menarik perhatian pengamat politik sekaligus pegiat media sosial Ninoy Karundeng
Dari pantauannya, sejak pagi hari telah muncul tagar #DemokratDiHatiRakyat menjuarai trending topic, disusul oleh SBY Pendiri Demokrat.
Tagar itu terpantau bertengger di dua posisi teratas pada pukul 05.57.
“Munculnya tagar mendukung AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dan SBY sebagai pendiri demokrat menunjukkan adanya dinamika internal yang mengganggu Demokrat,” jelas Ninoy Karundeng, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/3/2021).
Fenomena tentang perang tagar, menurut Ninoy, sangat menarik untuk diamati.
“Partai Demokrat berusaha menguasai jagad maya dengan mengusung tagar tertentu, namun jika diamati banyak keanehan."
"Bagi yang paham media sosial, membedakan antara akun organik dan bot akan sangat mudah, kelompok pendukung AHY menggunakan berbagai akun non-organik yang sangat mudah dikenali,” kata Ninoy.
“Jumlah followers yang kecil akun-akun pendukung AHY dan SBY membuat engagements sangat minim, dan tagar tidak mampu bertahan lama,” jelas Ninoy.
Baca juga: Bongkar Bocoran dari KSP, Pengamat Prediksi Kudeta Demokrat Sejak 2019: Ingin Maju Pilpres 2024
Hal ini berbeda dengan akun-akun besar organik yang mendukung KLB menimbulkan engagement dan membuat tagar mereka bertahan beberapa jam, kata Ninoy Karundeng.
Mengomentari "perang tagar" ini, Ninoy menilai penguasaan media sangat penting untuk memengaruhi persepsi publik.
Terkait munculnya dua tagar untuk mendukung AHY dan SBY, jelas merupakan reaksi terhadap gerakan kubu Demokrat yang akan menggulingkan kepemimpinan AHY dan SBY.
SBY Benteng Terakhir AHY
Sementara Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai konflik internal Partai Demokrat semakin meruncing.
Terlebih setelah adanya pemecatan terhadap sejumlah pengurus dan kader partai berlambang bintang mercy tersebut.
Di satu sisi, bagi kubu Cikeas, tindakan pemecatan terhadap kader yang dianggap membangkang tersebut merupakan hal yang lazim terjadi di sejumlah partai.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menegakkan disiplin partai.
"Tentu saja, dalam konteks kepentingan kubu Cikeas, langkah pemecatan diambil dengan maksud untuk menciptakan stabilitas internal partai di tengah tekanan politik yang dialami kubu AHY (Cikeas)," kata Karyono kepada Tribunnews, Rabu (3/3/2021).
Baca juga: Disebut Andi Bukan Lagi Kader Demokrat, Max Sopacua: Anda yang Tidak Boleh Duduk di Partai Demokrat
Karyono menambahkan, pemecatan tersebut dilakukan di tengah dorongan KLB yang kian menguat.
Tujuannya adalah untuk mengamankan status quo yakni posisi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum partai Demokrat.
Namun demikian, yang perlu diantisipasi adalah efek dari tindakan pemecatan yang dilakukan secara serentak.
Jika tak terkendali justru bisa berpotensi menimbulkan gejolak yang lebih besar.
Besarnya gejolak tergantung pada situasi dan kondisi.
Di sinilah diperlukan kepiawaian kubu AHY dalam mengelola konflik.
Tidak hanya AHY yang diuji, tapi kelihaian dan pengaruh SBY menjadi taruhannya.
"SBY adalah benteng terakhir untuk mengamankan AHY sebagai ketua umum. Pengaruh SBY di internal untuk saat ini memang masih kuat. Tapi kekuatan SBY saat ini sedang diuji seberapa kuat dalam membentengi partai Demokrat," ucap Karyono.
(Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Soroti Perang Tagar di Media Sosial Terkait Gejolak di Partai Demokrat