Kasus Korupsi
Punya Tagline Sulsel Bersih, Andi Sudirman Tanggapi Nurdin Abdullah Jadi Tersangka Suap: Human Error
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman mengakui ada celah yang membuat Nurdin Abdullah menerima suap.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
Menurut dia, kasus suap itu terjadi karena adanya faktor human error.
"Bersama Bapak Gubernur saya sendiri sudah selalu mencanangkan, bahkan kita sudah melaksanakan MoU dengan korgah (koordinasi pencegahan) dengan KPK dan pihak kejaksaan," papar politikus 37 tahun ini.
"Semua bisa terjadi human error, maka ke depan kita harus lebih jeli lagi," lanjutnya.
Mengenai pengadaan proyek infrastruktur, Sudirman menegaskan sudah ada aturan yang berlaku.
"Tetapi persoalan di dalam semua itu ada aturan. Ketika itu di atas beberapa ratus juta kemudian dia harus dalam bentuk lelang," terang Sudirman.
Lihat videonya mulai menit 4.00:
Nurdin Abdullah Dapat Suap 5 Persen per Proyek
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap jumlah suap yang diterima Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah (NA) dalam pengadaan proyek.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dalam tayangan Metro Hari Ini, Minggu (28/2/2021).
Nurul membenarkan Nurdin Abdullah mendapat sejumlah uang dalam pengadaan infrastruktur di Sulsel.
Baca juga: Ngaku Tak Tahu, Gubernur Sulsel Nurdin Tuding Bawahannya Edy Rahmat terkait Suap: Demi Allah
Uang suap itu diberikan pihak kontraktor Agus Sucipto (AS) yang turut menjadi tersangka dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Jumat (26/2/2021).
"Kejadian pada malam itu sesungguhnya adalah kejadian untuk dua proyek dan satu yang akan datang," kata Nurul Ghufron.
Uang itu diberikan AS melalui Sekretaris Dinas Perangkat Uji Tanah Rawa (PUTR) Provinsi Sulsel Edy Rahmat (ER) sebagai perantara.

ER disebut-sebut sebagai representasi dan orang kepercayaan NA.