Breaking News:

Isu Kudeta Partai Demokrat

Pro-Jokowi Heran Moeldoko Dicatut Isu Kudeta Demokrat, Andi Mallarangeng Terbahak: Ini soal Uang

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng meyakini keterlibatan Kepala KSP Moeldoko sebagai dalang di balik isu kudeta partainya.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
Instagram @andi_a_mallarangeng/TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kolase foto Andi Mallarangeng (kiri) dan Moeldoko (kanan). Terbaru, Andi Mallarangeng meyakini Moeldoko adalah dalang di balik isu kudeta Demokrat. 

TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng meyakini keterlibatan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai dalang di balik isu kudeta partainya.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan iNews, Jumat (26/2/2021).

Sebelumnya diketahui Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengumumkan ada upaya kudeta dari dalam dan luar partai, hingga berujung pemecatan 7 kader Demokrat.

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng di kediamannya, Jumat (19/2/2021).
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng di kediamannya, Jumat (19/2/2021). (Instagram @andi_a_mallarangeng)

Baca juga: Bandingkan dengan Kegagalan AHY, Senior PD dan Sayap KLB Demokrat Usung Ibas Jadi Sekjen Baru?

Menanggapi hal itu, mulanya relawan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Handoko, menilai isu kudeta adalah permasalahan internal partai, sehingga tidak perlu menyeret nama orang luar.

Selain itu, Handoko menilai isu kudeta Demokrat ini tidak terkait pemilihan presiden 2024.

"Kalau mau nyapres, siapa saja boleh. AHY boleh, Mas Andi boleh, semua boleh dan itu wajar karena Pak Jokowi enggak bisa nyapres lagi karena cukup dua periode," singgung Handoko.

Ia kemudian menjelaskan alasannya ikut angkat bicara terkait isu kudeta Demokrat, meskipun tidak secara langsung memengaruhi Jokowi dan Moeldoko.

"Apa hubungannya Projo (Pro-Jokowi) dengan ini? Terus terang mengagetkan. Dua nama itu yang disebut, ada Pak Jokowi yang disurati, yang dituduh Pak Moeldoko," ungkap Handoko.

"Dua nama ini diseret-seret dalam pusaran. Kalau saya lihat ini krisis internal di Demokrat," jelasnya.

Dengan terungkapnya masalah tersebut, Handoko menilai justru menunjukkan adanya krisis kepemimpinan dalam tubuh Demokrat.

Baca juga: Ali Ngabalin Sebut Isu Kudeta untuk Meningkatkan Elektablitas Demokrat: Tetapi Isunya Rendah Banget

Ia menyebut krisis ini membuat kepemimpinan AHY tampak rapuh.

Hal-hal yang tadinya menjadi urusan internal partai menjadi keluar.

Andi segera memotong pembicaraan lawannya.

Ia menerangkan alasan isu ini harus diangkat ke publik.

"Itu karena ada orang luar. Bukan internalnya," tegas Andi Mallarangeng.

Ia tertawa sembari menjelaskan.

"Ada orang luar yang punya kekuasaan, punya uang, mau mengambil alih partai ini. Bukan persoalan internal, ini persoalan ada elemen kekuasaan yang berusaha mengambil alih kekuasaan," kata eks Menteri Pemuda dan Olah Raga ini.

"Makanya kita bilang GPK, gerakan pengambilalihan kekuasaan, karena kekuasaan dan uang," tegasnya.

Lihat videonya mulai menit 15.00:

Senior PD dan Sayap KLB Demokrat Usung Ibas Jadi Sekjen Baru?

Mantan Ketua DPC Demokrat Blora, Bambang Susilo, mengungkapkan alasannya mendukung kongres luar biasa (KLB) terkait isu perpecahan dalam partai tersebut.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan iNews, Jumat (26/2/2021).

Menurut Bambang, KLB perlu dilakukan untuk perbaikan internal Demokrat.

Baca juga: Diberhentikan Tak Hormat dari Demokrat, Marzuki Alie: Nanti Saya Buka Satu-satu Pembohongan SBY

Bambang menyinggung keinginan mengubah kepemimpinan partai yang saat ini dikepalai Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ia menjelaskan ada sederet alasan kepemimpinan AHY dapat dianggap gagal.

"Pertama, selama dipimpin Mas AHY ini bisa kita lihat Partai Demokrat perolehan (suara) tidak sesuai harapan, hanya sekitar 7 persen," ungkap Bambang.

Mantan Ketua DPC Demokrat Blora, Bambang Susilo, mengungkapkan alasannya mendukung kongres luar biasa (KLB) terkait isu perpecahan dalam partai tersebut, Jumat (26/2/2021).
Mantan Ketua DPC Demokrat Blora, Bambang Susilo, mengungkapkan alasannya mendukung kongres luar biasa (KLB) terkait isu perpecahan dalam partai tersebut, Jumat (26/2/2021). (Capture YouTube iNews)

"Kemudian selama dipimpin Mas AHY terjadi penurunan karena salah satunya adalah pada waktu pileg (pemilihan legislatif) 2019 kemarin," lanjut dia.

Bambang menilai salah satu alasan kekalahan Demokrat di pileg adalah tidak adanya biaya paksi.

Berdasarkan sederet fakta itu, Bambang menilai AHY layak diganti.

"AHY mungkin secara pribadi tegas karena muda, tetapi sebagai jiwa TNI belum bisa dibawa ke organisasi politik," komentar Bambang.

Baca juga: Didukung Dampingi Moeldoko Jadi Sekjen Demokrat, Ibas Tegaskan Setia ke AHY: Kakak Saya Sendiri

Sebelumnya beredar kabar Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mendalangi upaya kudeta Demokrat.

Pihak yang mendukung kongres luar biasa dikabarkan mendukung adik AHY, Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY alias Ibas), termasuk dalam susunan kepemimpinan yang baru.

Bambang tidak menampik kabar tersebut.

Ia meyakini Ibas akan mampu mengampu jabatan yang diserahkan kepadanya untuk mengurus partai.

"Kalau Mas Ibas ini sudah lama di partai politik. Mas Ibas capable memimpin dalam posisi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat," komentar Bambang.

Bambang membahas kemungkinan Ibas akan bersimpati kepada kelompok yang mendukung penggulingan kepemimpinan partai.

"Itu kami kembalikan kepada pribadi Mas Ibas," tandas Bambang. (TribunWow.com/Brigitta)

Tags:
MoeldokoPartai DemokratAndi MallarangengAgus Harimurti Yudhoyono (AHY)Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)KudetaYouTube
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved