Terkini Nasional
Kemensos Kekurangan Uang, Risma Singgung Cacat di Era Eks Menteri Juliari: Dapat dari Mana Uangnya?
Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma mengungkapkan kondisi keuangan di Kementerian Sosial (Kemensos).
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma mengungkapkan kondisi keuangan di Kementerian Sosial (Kemensos).
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan terkait keputusan Kemensos tidak lagi dapat menyantuni keluarga pasien Covid-19 seperti 2020.
Sebelumnya keluarga pasien Covid-19 mendapat santunan Rp 15 juta dari pemerintah.

Baca juga: KPK Tegaskan akan Hukum Mati Juliari dan Edhy Prabowo jika Syarat Ini Terpenuhi: Pasti Kami Lakukan
Risma menjelaskan keputusan itu terkait kesalahan administrasi pada kepemimpinan sebelumnya, yakni mantan Menteri Sosial Juliari Batubara yang ditahan atas kasus korupsi bantuan sosial (bansos).
"Sebetulnya dulu itu ada yang terlampaui. Jadi mestinya kalau mengeluarkan kebijakan seperti itu menteri, tapi saat itu yang membuat edaran kurang lebih bulan Juni itu Plt (pelaksana tugas) direktur," ungkap Tri Rismaharini, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Minggu (28/2/2021).
"Sebetulnya itu tidak boleh, itu sudah melampaui kewenangan dari direktur," jelasnya.
Selain itu tidak diperkirakan jumlah penerima santunan kematian akibat Covid-19 yang terus bertambah.
Risma mengungkapkan biaya yang diperlukan untuk menutup santunan pada 2020 sampai saat ini masih kurang.
"Saat itu tidak dihitung sebetulnya berapa akan ada jumlah korban (Covid-19), sehingga saat itu kurang duitnya. Untuk tahun lalu saja kurang," tutur mantan Wali Kota Surabaya ini.
Baca juga: Siap-siap, Warga Jakarta yang Tolak Vaksin Covid-19 Tak Dapat Bansos dan Kena Denda Rp 5 Juta
Saat dirinya ditunjuk menjadi menteri sosial pada 2021, Risma mengaku dimintai kejelasan terkait kebijakan tersebut.
Ia terang-terangan menyebut anggaran yang ada tidak mencukupi.
"Enggak ada uangnya," kata Risma.
Risma menjelaskan anggaran seluruh kementerian memang sudah dipotong, terutama untuk pos pembangunan.
"Jadi terus dapat dari mana uangnya itu? Saya juga mengada-adakan dari mana," terangnya.
Ia menyebut Kemensos saat ini lebih fokus pada pengadaan bansos.