Breaking News:

Vaksin Covid

Kritik Keluarga Anggota DPR Ikut Vaksinasi, Formappi: Pedagang-pedagang Pasar Itu Lebih Prioritas

Lucius Karus menilai keluarga dari anggota DPR tak termasuk dalam kategori pekerja publik yang mendapatkan prioritas vaksin.

Editor: Lailatun Niqmah
YouTube Kementerian Kesehatan RI
Vaksinasi massal Covid-19 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Terbaru pemberikan vaksin kepada anggota keluarga DPR menuai kritik, Sabtu (27/2/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Anggota DPR mendapatkan jatah vaksinasi tahap pertama dari Kementerian Kesehatan sejak Rabu (24/2/2021) lalu.

Tak hanya anggota DPR saja, ternyata keluarga anggota DPR juga diikutsertakan.

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menilai keluarga dari anggota DPR tak termasuk dalam kategori pekerja publik yang mendapatkan prioritas vaksin.

Baca juga: Penjelasan soal Vaksinasi Covid-19 Mandiri atau Vaksinasi Gotong Royong, Berapa Biayanya?

"Masalahnya yang diprioritaskan di gelombang kedua ini disebutkan hanya pekerja publik."

"Identitas sebagai anggota keluarga itu jelas tak masuk dalam kategori pekerja publik ini," ujar Lucius, ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (27/2/2021).

Kebijakan ini, kata Lucius, tak ubahnya DPR sama saja memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan keluarganya sendiri.

Padahal Lucius menegaskan bahwa keterbatasan ketersediaan vaksin membuat pemberian vaksin dilakukan berdasarkan urutan prioritas.

"Pekerja publik di DPR itu ya anggota DPR saja. Maka mereka sajalah dulu yang didahulukan."

"Keluarga anggota yang bukan pekerja publik nanti menunggu jadwalnya masing-masing sesuai dengan pembagian pemerintah," ungkapnya.

Dia pun mempertanyakan mengapa anggota DPR sibuk dan fokus untuk menyertakan keluarganya untuk menerima vaksin.

Padahal menurutnya, masih banyak kelompok rentan dari pekerja publik yang menunggu divaksin.

"Bayangkan pedagang-pedagang pasar yang paling rentan, mereka itu lebih prioritas dibandingkan istri atau suami dan anak anggota DPR yang sehari-hari masih bisa menikmati hidup dengan hanya tinggal di rumah saja," tandasnya. 

Baca juga: Ramai Kasus Nakes Meninggal Pasca-divaksin Covid-19, Kemkes: 2 Minggu setelah Disuntik Memang Rawan

Lebih lanjut, Lucius Karus menduga tertutupnya vaksinasi Covid-19 bagi anggota DPR dikarenakan mereka membawa 'penumpang gelap'.

'Penumpang gelap' yang dimaksud Lucius adalah keluarga dari anggota DPR yang turut serta mendapat jatah vaksinasi di Gedung Kura-kura, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

"Ketika ditelisik, ketakpedean DPR untuk menyiarkan secara terbuka kegiatan vaksinasi, ternyata karena ada 'penumpang gelap' yang turut serta menikmati fasilitas vaksinasi bersama pelayan publik, walau mereka bukan pelayan publik," ujar Lucius, ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (27/2/2021).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Vaksin Covid-19Vaksin Virus CoronaSuntik Vaksin Covid-19VaksinasiFormappi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved