Breaking News:

Isu Kudeta Partai Demokrat

Yakin Moeldoko Catut Nama Mahfud MD dan Pejabat Lain untuk Kudeta Demokrat, SBY: Tidak Masuk di Akal

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meyakini Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak terlibat dalam gerakan kudeta Demokrat

Capture YouTube Demokrat TV
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meyakini Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak terlibat dalam gerakan kudeta Partai Demokrat. 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meyakini Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak terlibat dalam gerakan kudeta Partai Demokrat.

Dilansir TribunWow.com, SBY bahkan meyakini Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko, sengaja mencatut nama sejumlah pejabat.

Mulai dari Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, hinga Menteri Hukum dan Ham (Menkumham), Yasonna Laoly.

Gestur santai Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko yang tersenyum saat menanggapi tudingan keterlibatan kudeta Partai Demokrat, Rabu (3/2/2021).
Gestur santai Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko yang tersenyum saat menanggapi tudingan keterlibatan kudeta Partai Demokrat, Rabu (3/2/2021). (Capture KOMPASTV)

Baca juga: Singgung Moeldoko dalam GPKPD, SBY Sebut Tak Berintegritas: Sangat Menganggu dan Merugikan Jokowi

Baca juga: Sebut yang Dilakukan Moeldoko Mengganggu, SBY: Listyo Sigit dan Budi Gunawan Disebut-sebut Namanya

Hal itu diungkapkan SBY dalam video yang diunggah kanal YouTube Kompas TV, Kamis (25/2/2021).

"Secara pribadi saya sangat yakin yang dilakukan Moeldoko adalah di luar pengetahuan Presiden Jokowi," ucap SBY.

"Saya juga yakin Presiden Jokowi memiliki integritas yang jauh berbeda dengan pembantu dekatnya itu."

Karena itu, SBY menganggap Moeldoko merusak nama baik Jokowi dengan melakukan kudeta Partai Demokrat.

Lebih lanjut, SBY menyinggung sejumlah nama pejabat yang diyakininya sengaja dicatut Moeldoko.

"Partai Demokrat justru berpendapat apa yang dilakukan Moeldoko itu sangat mengganggu dan merugikan nama baik Beliau," ujar SBY.

"Sementara itu, saya juga punya keyakinan bahwa nama Menko Polhukam Prof Mahfud, dan Menkumham Yassona Laoly juga dicatut namanya."

"Demikian juga nama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan KaBIN Jenderal Budi Gunawan yang juga disebut namanya," lanjutnya.

Baca juga: Sempat Kirimi Surat Jokowi soal Kudeta Demokrat, AHY Berubah Pikiran: Bapak Presiden Tak Tahu-menahu

Baca juga: Herzaky Mahendra Putra Minta Moeldoko Tak Bawa Nama Luhut Pandjaitan dalam Isu Kudeta Demokrat

Menurut SBY, sejumlah pejabat tersebut benar-benar memiliki integritas.

Sehingga, tak mungkin jika mereka terlibat dalam gerakan pendongkelan Partai Demokrat.

"Partai Demokrat percaya bahwa para pejabat tersebut memiliki integritas," jelas SBY.

"Betul-betul tidak tahu menahu dan tidak masuk di akal."

"Saya juga membenarkan Partai Demokrat yang memiliki pandangan berbeda dengan pemerintah."

Lebih lanjut, ia membahas pernyataan Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg), Pratikno.

Menurut dia, isu kudeta Partai Demokrat bukanlah persoalan internal partai.

"Setelah Mensesneg menyampaikan pernyataan bahwa GPKPD (Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan PD) hanya merupakan persoalan internal Partai Demokrat," kata SBY.

"Dari segi logika dan akal sehat, dari laporan dan kesaksian sejumlah kader yang merasa dijebak."

"Termasuk pelibatan aktif dan langsung dari Kepala Staf Presiden, Moeldoko, nyata sekali."

"Gerakan pendongkelan kepemimpinan Partai Demokrat bukan hanya masalah internal Tetapi ada pelibatan unsur eksternal," tandasnya.

Simak videonya berikut ini:

Tegaskan Demokrat Tak Diperjualbelikan

SBY menegaskan pihaknya tak tergiur dengan uang yang bakal diberi pembeli Partai Demokrat.

Seperti yang diungkapkannya dalam video unggahan Instagram @pdemokrat, Rabu (24/2/2021).

SBY menyebut awal 2021 sebagai tahun yang berat bagi Partai Demokrat.

Baca juga: SBY Sebut Partai Demokrat Tak Bisa Imbangi Koalisi Jokowi, Singgung Beratnya Perjuangan Kader

Pasalnya, mencuat adanya pihak yang ingin mengambialih kepemimpinan partai tersebut.

"Awal 2021 ini, tepat partai kita berusia 20 tahun, kita kembali menghadapi ujian dan cobaan," ujar SBY.

"Ketika kita berjuang setengah sekuat tenaga untuk masa depan partai yang cerah, perjuangan yang damai, konstitusional dan tidak berniat jahat."

"Dan ketika di bawah kepemimpinan AHY, dukungan rakyat pada Partai Demokrat terus meningkat."

"Bagai halilintar di siang bolong, ada kegiatan dan permufakatan jahat untuk merusak Partai Demokrat," sambungnya.

SBY mengatakan, pihak tersebut bersekongkol ingin merebut Partai Demokrat.

Baca juga: Peringatkan Orang yang Ingin Ambil Alih Demokrat, SBY: Partai Kami Bukan untuk Diperjualbelikan

Baca juga: Pendiri PD Beberkan Alasan Demokrat Tak Lagi Berjaya di Pemilu, Ungkit Kiprah SBY dan Kegagalan AHY

Menurutnya, kelompok itu melibatkan orang luar, kader, serta mantan kader Partai Demokrat.

"Saya yakin saudara semua sudah mendengarnya, ada gerakan pengambilalihan Partai Demokrat," jelas SBY.

"Selanjutnya kami sebut GPKPD yang ingin mengambilalih kepemimpinan partai yang sah."

"Gerakan ini hakikatnya ingin mendongkel kepemimpinan partai yang sah."

"Kemudian menggantinya dengan orang luar yang bukan kader demokrat dan bersekongkol dengan segelintir kader dan mantan kader yang bermasalah," lanjutnya.

Lebih lanjut, SBY mengatakan gerakan tersebut bisa saja mengambilalih Partai Demokrat jika tak ditangani secara baik.

SBY pun menyebut gerakan itu hendak membeli Partai Demokrat dengan sejumlah uang.

"Kalau gerakan itu berhasil karena ingin membeli partai kita," terang SBY.

"Dan ada fasilitatornya, partai kita bisa mengalami kegelapan."

"Pada kesempatan ini, bagi orang luar yang punya ambisi untuk merebut dan membeli Partai Demokrat."

Karena itu, ia menegaskan Partai Demokrat tak diperjualbelikan.

Bahkan, ia menyebut tak tergiur dengan uang yang ditawarkan.

"Saya katakan dengan tegas dan jelas, Partai Demokrat not for sale."

"Partai kami bukan untuk diperjualbelikan, meski Partai Demokrat bukan partai yang kaya raya dari segi materi."

"Tapi tidak tergiur dengan uang Anda berapa pun besarnya.," tukasnya. (TribunWow.com)

Tags:
Isu Kudeta Partai DemokratGerakan Politik Ambil Alih Partai DemokratSusilo Bambang Yudhoyono (SBY)MoeldokoMahfud MDSBY
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved