Terkini Nasional
Pendiri PD Beberkan Alasan Demokrat Tak Lagi Berjaya di Pemilu, Ungkit Kiprah SBY dan Kegagalan AHY
Politikus senior sekaligus pendiri Partai Demokrat (PD) Darmizal menilai kini perolehan suara dan elektabilitas partainya terus menurun.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Politikus senior sekaligus pendiri Partai Demokrat (PD) Darmizal menilai kini perolehan suara dan elektabilitas partainya terus menurun.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan pasca-dugaan kudeta dalam tubuh partai biru tersebut.
Darmizal menilai kini Demokrat diperlakukan sebagai partai keluarga oleh mantan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca juga: Ruhut Sitompul Peringatkan AHY soal KLB Demokrat: Mereka Sudah Kumpul di Jakarta
Ia memberi contoh saat putra SBY sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kalah dalam Pilkada DKI Jakarta.
Dalam Pemilu 2019 pun Partai Demokrat hanya memperoleh 7 persen suara.
“Lagi-lagi partai yang dikelola dengan manajemen keluarga tidak dapat membuktikan membesarkan dan memenangkan Partai Demokrat," kata Darmizal, dikutip dari TribunJabar.id, Senin (22/2/2021).
Pada periode jabatan 2015-2020, anggota keluarga SBY menduduki jabatan strategis di Demokrat.
Bahkan setelah AHY kalah dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, SBY menobatkan AHY sebagai Komandan Tugas Utama (Kogasma).
Fungsi jabatan itu untuk memenangkan Pemilu 2019.
Namun AHY gagal melaksanakan tugasnya karena perolehan suara Demokrat terus menurun.
Pendiri Demokrat yang lain, Ahmad Yahya, mengungkapkan momen partai biru tersebut berubah menjadi partai keluarga SBY.
"Pasca 2009, selanjutnya berubah menjadi babak baru, tepatnya setelah Anas Urbaningrum digantikan SBY menjadi Ketua Umum produk KLB (Kongres Luar Biasa) di Bali 2013, dan putranya Edhie Baskoro Yudoyono tetap menjadi sekjen," papar Ahmad Yahya, dikutip dari Tribunnews.com.
Baca juga: Demokrat Bingung Eks KSP Ikut Bicarakan Moeldoko, Curiga Terkait Kekuasaan hingga Singgung Istana
"Maka mulai saat itulah masyarakat memberi stempel Partai Demokrat adalah Partai Keluarga," jelasnya.
Selain itu, kongres 2020 yang menetapkan AHY menjadi ketua umum dinilai penuh kebohongan dan rekayasa.
Yahya menyebut cara aklamasi dipaksakan serta kongres tidak sesuai dengan tata tertib yang berlaku.