Terkini Daerah
Tanggapi 4 Ibu-ibu Disel bersama Balita karena Lempari Pabrik, DPR: Pikirkan Rasa Kemanusiaan
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni menyerukan pembebasan terhadap empat ibu-ibu yang ditahan karena melempari pabrik tembakau UD Mawar.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
Meski demikian, pemilik pabrik tetap melaporkan kasus pelemparan itu ke polisi karena merasa sudah tidak tahan karena pihak pabrik merasa terganggu.
H Ahmad Suardi, pemilik UD Mawar Putra yang dikonfirmasi menjelaskan, aksi pelemparan itu membuat buruh pabrik tidak nyaman dan ketakutan.
Pelemparan batu ke pabrik tidak hanya dilakukan sekali, tetapi sudah sering.
”Bukan sekali ini saja, dia juga sudah mengaku. Kalau dikumpulkan batunya sudah banyak. Tapi saya biarkan saja, serahkan kepada Allah SWT,” kata Ahmad Suardi, yang ditemui di rumahnya, Sabtu (20/2/2021).
Ia selalu mengingatkan karyawannya, meski terus dilempar tidak usah membalas melempar.
”Biarkan saja,” katanya.
Baca juga: Gisel Tak Ditahan karena Alasan Kemanusiaan, Anggota DPD RI Bandingkan dengan Nasib Ibu di Lombok
Pada satu waktu, terjadi pelemparan pada jam istirahat, sekitar pukul 09.00 Wita.
Suardi yang tidak berada di lokasi pun ditelepon, para karyawan merasa ketakutan.
Was-was batu tersebut menimpa mereka saat bekerja.
Dia sempat melapor polisi, namun disarankan tidak perlu ditanggapi terlebih dahulu.
Kemudian sore harinya terjadi pelemparan lagi berkali-kali.
Pekerja yang ketakutan ingin membalas dan mendatangi warga, tetapi Suardi mencegahnya.
”Saya bilang jangan. Mereka (pekerja) pun akhirnya pulang dan saya juga rugi hari itu,” katanya.
Itulah yang membuatnya tidak tahan sehingga melaporkan ke kepolisian.
Suardi sendiri menunggu warga datang untuk membicarakan persoalan itu secara baik-baik untuk membuka kemungkinan damai.