Breaking News:

Terkini Daerah

Tanggapi 4 Ibu-ibu Disel bersama Balita karena Lempari Pabrik, DPR: Pikirkan Rasa Kemanusiaan

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni menyerukan pembebasan terhadap empat ibu-ibu yang ditahan karena melempari pabrik tembakau UD Mawar.

Istimewa
Anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni buka suara soal empat ibu yang ditahan karena melempari pabrik tembakau dengan batu. 

"Mungkin dia menyampaikan haknya bahwa yang disampaikan bisa merugikan diri sendiri dan masyarakat yang lain."

"Hanya dia yang berani menyampaikan pendapat, ada kesalahan penyampaian mungkin."

"Tapi kita harus lihat dari sisi kemanusiaan," lanjutnya.

Lebih lanjut, Sahroni mengaku tak tega melihat anak yang masih balita ikut bersama ibunya di tahanan.

Karena itu, ia bahkan bersedia menjadi penjamin bagi keempat ibu tersebut.

"Bayangkan batin kita melihat ibu tersebut menggendong anaknya untuk disusui," jelasnya.

"Mari disikapi, lepaskan yang bersangkutan. Atas jaminan saya hari ini, untuk prosesnya silakan dilanjutkan."

"Tapi yang bersangkutan biar kembali ke rumah dan menjaga balitanya."

"Kita pikirkan rasa kemanusiaannya dulu," tandasnya.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-4.55:

Pengakuan Pemilik Pabrik

Pabrik tembakau UD Mawar Putra di Dusun Eat Nyiur, Desa Wajageseng, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dilempar ibu-ibu tidak mengalami kerusakan berarti.

Pantauan TribunLombok.com, di lokasi pabrik, gudang tersebut masih berdiri kokoh tanpa ada kerusakan.

Bahkan aktivitas produksi masih tetap berjalan, tapi hari itu, Sabtu (20/2/2021), tidak ada bau menyengat tercium.

Baca juga: Empat Ibu dan 2 Balita Ditahan karena Lempari Pabrik Tembakau, Anggota DPD RI Bandingkan Kasus Gisel

Beberapa seng penutup pabrik memang tampak penyok, namun tidak sampai jebol atau rusak parah.

Halaman
1234
Tags:
IbuBalitaPabrikAhmad SahroniLombok Tengah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved