Virus Corona
Cerita Pedagang Pakaian di Pasar Tanah Abang yang Belum Dapat Vaksin Covid-19: Diundur Terus
Pedagang pakaian di Blok A Pasar Tanah Abang merasa diberikan harapan palsu oleh pihak terkait karena tak kebagian Vaksin Covid-19.
Editor: Rekarinta Vintoko
"Kami menunggu saja sesuai dengan aturan dan ketentuannya, tahapan demi tahapan, kemudian juga pendataannya," ujarnya di Balai Kota.
Baca juga: Penolak Vaksin Tinggi, Burhanuddin Minta Pemerintah Ajak Prabowo serta HRS: Jangan Hanya Raffi Ahmad
Dikutip dari Kontan.co.id, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi tahap kedua yang menyasar petugas pelayanan publik dan kelompok masyarakat usia lanjut (lansia) secara umum akan dimulai pada minggu depan.
Namun, sebagai pilot project pada Rabu, 17 Februari 2021 akan mulai dilakukan vaksinasi pertama kepada pedagang pasar yang ada di Tanah Abang, Jakarta.
"Petugas pemberi layanan publik akan kita mulai secara umum itu minggu depan tapi besok (Rabu) itu mulai pemberian ke pedagang pasar," kata Nadia saat Konferensi Pers Daring pada Senin (15/2).
Pedagang pasar menjadi prioritas lantaran, pasar menjadi lokasi dengan interaksi dan mobilitas orang yang sangat besar.
Oleh karenanya pedagang pasar ditunjuk menjadi prioritas tanpa memperhatikan kedudukan tempat tinggalnya dan kewilayahannya.
Lebih lanjut, biasanya penentuan vaksinasi berdasarkan kewilayahan misalnya di mana dia tinggal sehingga dilakukan vaksinasi.
Tak hanya di lingkup pasar, nantinya prioritas vaksinasi tahap kedua juga menyasar tempat-tempat pariwisata.
"Kita kelompokkan misalnya bahwa klaster pasar Tanah Abang semua kita lakukan vaksinasi karena sebagian besar aktivitas daripada masyarakat itu akan berada di pasar Tanah Abang. Jadi interaksinya akan terjadi banyak di pasar tersebut itulah pendekatan klaster dalam hal ini yang berbeda dengan pendekatan yang biasanya kita lakukan," jelasnya.
Vaksinasi bagi petugas pelayanan publik akan dikonsentrasikan 70 persen di Jawa-Bali.
Dimana akan dimulai dengan Ibukota Provinsi dan Kabupaten/Kota yang merupakan penyangga Provinsi.
Hal tersebut karena kasus paling banyak dan mobilitas paling banyak terjadi.
"Yang kita tahu secara epidemiologi penyakit Covid-19 ini paling cepat penularannya akibat karena mobilitas. Ini yang kita maksud sebagai pendekatan klaster atau pendekatan secara memperhatikan zona risiko," kata Nadia.
Adapun untuk vaksinasi kepada lansia, Nadia mengungkapkan beberapa provinsi sudah melakukan vaksinasi namun baru ditujukan kepada lansia di atas 60 tahun yang menjadi petugas kesehatan.
Vaksinasi kepada lansia diharapkan dapat terselesaikan pada periode Februari sampai dengan April.