Breaking News:

Terkini Nasional

Din Syamsuddin Sebut Tak Menutup Kemungkinan Keterlibatan Istana soal Tudingan Radikal: Ada Buktinya

Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin tanggapi tudingan radikal kepada dirinya.

Tribunnews/Herudin
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin menghadiri deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (18/8/2020). Din Syamsuddin tanggapi tudingan radikal kepada dirinya serta dugaan keterlibatan pihak istana. 

TRIBUNWOW.COM - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin buka suara menanggapi tudingan radikal yang ditujukan kepada dirinya.

Sebagaimana diketahui, tudingan tersebut muncul setelah adanya laporan dari Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB).

Bahkan terkait pelaporan itu disebut ada dugaan keterlibatan dari pihak istana.

Presidium KAMI sekaligus mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin akhirnya memberikan tanggapan terkait tudingan radikal kepada dirinya, dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, Minggu (21/2/2021).
Presidium KAMI sekaligus mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin akhirnya memberikan tanggapan terkait tudingan radikal kepada dirinya, dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, Minggu (21/2/2021). (YouTube/Karni Ilyas Club)

Baca juga: Din Syamsuddin Dituding Radikal, Jusuf Kalla Justru Beri Pujian: Lebih Hebat daripada Menlu

Baca juga: Din Syamsuddin Dilaporkan GAR ITB dengan Tudingan Radikal, Pengamat: Yang Lapor Mestinya Malu

Dilansir TribunWow.com dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, Minggu (21/2/2021), Din Syamsuddin mengaku santai dalam menyikapi tudingan tersebut.

Sementara itu terkait dugaan ada keterlibatan pihak istana, dirinya menyebut tidak menutup kemungkinan terjadi.

Mantan Ketua PP Muhammadiyah itu mengatakan bahwa dirinya sedikit banyak tahu permainan politik praktis di Tanah Air.

"Saya sebagai pengamat politik, pernah lama juga di politik praktis. Dulu Ketua Litbang Gokar, tentu kita kan selalu mengamati setiap ada rezim yang berkuasa," ujar Din Syamsuddin.

"Apalagi saya pernah di dalam kekuasaan sebagai utusan khusus Presiden untuk dialog dan kerjasama antar agama dan peradaban," imbuhnya.

Meski begitu, Din Syamsuddin menilai permainan seperti itu sudah menjadi sesuatu yang lumrah terjadi.

"Ada orang-orang yang mungkin dengan motif berbeda, dengan kepentingan berbeda, apakah untuk memperkuat positioning-nya, karena dia tidak punya political voting di partai politk, di massa, konstituen," terangnya.

"Kemudian kan sering melakukan langkah-langkah seolah-olah berinvestasi, 'wah ini sudah bisa saya redam, ini sudah bisa saya singkirkan'. Itu kan praktik-praktik politik picisan."

Baca juga: Jokowi Diminta Beri Jaminan untuk Din Syamsuddin karena Telah Dilaporkan: Belum Masuk Mengritik

Baca juga: Komentar Refly Harun Din Syamsuddin Dipolisikan atas Dugaan Radikalisme: Adu-mengadu, Aduh Ampun

Menurutnya, pernyataannya itu bukan tanpa alasan.

Din Syamsuddin mengaku mempunyai bukti, meski harus diverifikasi kembali oleh yang bersangkutan.

Hanya saja, ia mengaku tidak terlalu memikirkannya.

"Itu tidak menutup kemungkinan dan ada buktinya, seorang yang ada di istana menulis di Twitter, mungkin perlu diverifikasi kepada yang bersangkutan 'wajib Alumni ITB memecat Din Syamsuddin dari anggota MUA ITB karena tidak menghargai lembaga negara MK," jelas Din Syamsuddin.

Halaman
123
Tags:
Din SyamsuddinradikalKarni IlyasKoalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI)Institut Teknologi Bandung (ITB)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved