Banjir Jakarta
Anies Baswedan Klaim Jakarta Dapat Kiriman Banjir dari Depok: Bukan dari Kawasan Puncak Bogor
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut sejumlah titik di ibu kota terendam banjir akibat kiriman dari Depok, Jawa Barat.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut sejumlah titik di ibu kota terendam banjir akibat kiriman dari Depok, Jawa Barat.
Dilansir TribunWow.com, ia menjelaskan terjadi hujan lebat di kawasan hulu tersebut, sesuai yang terlihat melalui pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Akibatnya genangan air dari hulu mengalir hingga DKI Jakarta.

Baca juga: Klaim Korban Banjir DKI Kian Turun, Wagub Riza Patria: Kendalikan Banjir Tak Semudah Balikkan Tangan
"Yang nomor satu kita lihat potret satelit dari BMKG bahwa hujannya terjadi di kawasan sekitar Depok," kata Anies Baswedan, dalam tayangan kanal YouTube Kompas TV, Minggu (21/2/2021).
Ia menjelaskan kiriman banjir bukan berasal dari kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Hal itu ditunjukkan dengan ketinggian air di Bendung Katulampa, Bogor.
"Jadi bukan di kawasan Puncak," papar Anies.
"Karena itu angkanya di Katulampa enggak tinggi," lanjut dia.
Walaupun begitu, terpantau kenaikan air di Bendung Katulampa memasuki status waspada atau siaga 3 pada Minggu dini hari.
Ia menyebut yang perlu diawasi adalah ketinggian air di pintu air Depok.
"Makanya kalau perhatikan jangan di pintu air Katulampa, tapi di pintu air Depok," ucapnya.
Baca juga: Pertanyakan Janji Gubernur DKI soal Banjir, Gembong: Mohon Maaf, Pak Anies Tidak Melakukan Apa-apa
Anies menjelaskan kiriman air berasal dari luar Jakarta, walaupun bukan dari tempat pegunungan.
"Di kawasan hulu itulah yang kemudian mengirimkan air ke Jakarta," jelas Anies.
"Air yang berada di kawasan selatan Jakarta tetapi bukan berada di pegunungan," kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.
"Jadi arah dari hulu itu ke kita," lanjutnya.
Anies menyebut pihaknya tidak memantau terlalu dekat terkait kondisi Bendung Katulampa.
Ia menjelaskan penanganan banjir di DKI Jakarta akan memperhatikan pantauan satelit BMKG, terutama di daerah yang rawan mengirimkan air ke ibu kota.
"Itu situasinya. Dari tadi pagi pun kita tidak pernah menggunakan angka Katulampa," kata Anies.
"Dari tadi pagi kita selalu menggunakannya angka Depok. Peta curah hujannya dari pantauan satelit terjadinya di kawasan Depok, Banten, dan kawasan Bekasi, tapi bukan di pegunungan," tutupnya.
Lihat videonya mulai dari awal:
Bamus Betawi Puji-puji Anies Baswedan meski Jakarta Banjir Lagi
Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, Rahmad HS memuji penanganan banjir oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswdan.
Dilansir TribunWow.com, Rahmad bahkan yakin betul penananganan banjir era Anies Baswedan terbaik dibandingkan dengan gubernur sebelumnya.
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (20/2/2021).
Baca juga: Puji-puji Anies soal Penanganan Banjir di Jakarta, Bamus Betawi: Dibandingkan yang Lalu, Itu Jauh
Baca juga: Bamus Betawi Sebut Penanganan Banjir DKI oleh Anies Masih yang Terbaik: Tidak Ada yang Ekstrem
Meski kini Jakarta terendam banjir, menurut Rahmad, curah hujan ekstremlah yang menjadi penyebab utama.
Ia pun menyinggung penanganan banjir era Anies yang disebutnya sangat detail.
"Kalau kita mau membandingkan curah hujan yang lalu dengan sekarang," terang Rahmad.
"Justru kita melihat semenjak ditangani Pak Anies sebagai gubernur, curah hujan yang begitu tinggi, area yang tergenang bisa kita lihat datanya."
"Tidak ada yang ekstrem."
Baca juga: 4 Pernyataan Anies Baswedan soal Banjir: Karena Curah Hujan Ekstrem dan Target Surut dalam 6 Jam
Baca juga: Soal Banjir DKI Jakarta, Gembong Sebut Pemprov Tak Mau Kolaborasi dengan Pusat: Persoalannya di Situ
Bahkan, Rahmad menilai banjir di Jakarta tak terlalu parah.
Pasalnya, dengan curah hujan yang ekstrem, menurutnya hanya sejumlah Rukun Warga (RW) yang terendam banjir.
"Hari ini curah hujan begitu tinggi tapi hanya 113 RW yang tergenang," sambungnya,
Lantas, ia membandingkan penanganan banjir di Jakarta di era Anies dengan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Di era Anies lah, menurutnya, penanganan banjir terbaik di Jakarta.
"Dibandingkan dengan yang lalu-lalu, 2013, 2015 itu jauh," kata Rahmad.
"Sekarang kita bisa melihat sebelum banjir Jakarta kita sudah dihebohkan di Kalimantan Selatan, di Bandung, di Garut, dibarengi dengan longsor."
"Padahal curah hujannya tidak seekstrem di Jakarta."
"Jadi saya masih haqqul yaqin penanganan banjir di Jakarta masih the best," tukasnya. (TribunWow.com/Brigitta/Tami)