Banjir Jakarta
Anies Baswedan Klaim Jakarta Dapat Kiriman Banjir dari Depok: Bukan dari Kawasan Puncak Bogor
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut sejumlah titik di ibu kota terendam banjir akibat kiriman dari Depok, Jawa Barat.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
Anies menyebut pihaknya tidak memantau terlalu dekat terkait kondisi Bendung Katulampa.
Ia menjelaskan penanganan banjir di DKI Jakarta akan memperhatikan pantauan satelit BMKG, terutama di daerah yang rawan mengirimkan air ke ibu kota.
"Itu situasinya. Dari tadi pagi pun kita tidak pernah menggunakan angka Katulampa," kata Anies.
"Dari tadi pagi kita selalu menggunakannya angka Depok. Peta curah hujannya dari pantauan satelit terjadinya di kawasan Depok, Banten, dan kawasan Bekasi, tapi bukan di pegunungan," tutupnya.
Lihat videonya mulai dari awal:
Bamus Betawi Puji-puji Anies Baswedan meski Jakarta Banjir Lagi
Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, Rahmad HS memuji penanganan banjir oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswdan.
Dilansir TribunWow.com, Rahmad bahkan yakin betul penananganan banjir era Anies Baswedan terbaik dibandingkan dengan gubernur sebelumnya.
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (20/2/2021).
Baca juga: Puji-puji Anies soal Penanganan Banjir di Jakarta, Bamus Betawi: Dibandingkan yang Lalu, Itu Jauh
Baca juga: Bamus Betawi Sebut Penanganan Banjir DKI oleh Anies Masih yang Terbaik: Tidak Ada yang Ekstrem
Meski kini Jakarta terendam banjir, menurut Rahmad, curah hujan ekstremlah yang menjadi penyebab utama.
Ia pun menyinggung penanganan banjir era Anies yang disebutnya sangat detail.
"Kalau kita mau membandingkan curah hujan yang lalu dengan sekarang," terang Rahmad.
"Justru kita melihat semenjak ditangani Pak Anies sebagai gubernur, curah hujan yang begitu tinggi, area yang tergenang bisa kita lihat datanya."
"Tidak ada yang ekstrem."
Baca juga: 4 Pernyataan Anies Baswedan soal Banjir: Karena Curah Hujan Ekstrem dan Target Surut dalam 6 Jam
Baca juga: Soal Banjir DKI Jakarta, Gembong Sebut Pemprov Tak Mau Kolaborasi dengan Pusat: Persoalannya di Situ