Isu Kudeta Partai Demokrat
Sempat Kirimi Surat Jokowi soal Kudeta Demokrat, AHY Berubah Pikiran: Bapak Presiden Tak Tahu-menahu
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali menyinggung persoalan di tubuh partainya, yakni terkait isu kudeta.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meluruskan persoalan di tubuh partainya, yakni terkait isu kudeta.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (19/2/2021), AHY mengaku tidak akan lagi menyeret nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke dalam konflik partainya.
Seperti yang diketahui, AHY sendiri sebelumnya sempat mengirimi surat kepada Jokowi terkait kasus tersebut untuk memberikan klarifikasinya.

Baca juga: Marzuki Alie Sebut Megawati Soekarnoputri Kecolongan 2 Kali, Partai Demokrat Pertanyakan Maksudnya
Baca juga: Rocky Gerung Sebut Jokowi Takut SBY dan JK terkait UU ITE, Ade Armando: Luar Biasa Mengejutkan
Dirinya mengatakan bahwa isu tersebut tidak ada kaitannya dengan Jokowi.
Ia juga menyakini Jokowi tidak tahu menahu atas keterlibatan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
"Saya sudah mendapatkan sinyal bahwa Bapak Presiden tidak tahu-menahu tentang keterlibatan salah satu bawahannya itu. Ini hanya akal-akalan kelompok GPK-PD untuk menakut-nakuti para kader," kata AHY.
AHY lantas mengungkapkan hubungannya dengan Jokowi.
Putra dari Presiden ke-6 RI itu menegaskan hubungannya dengan Jokowi tetap terjaga dengan baik.
Dirinya menambahkan, begitupun juga antara Jokowi dengan SBY.
Oleh karenanya, ia menilai ada pihak-pihak yang sengaja ingin memecah hubungan baik tersebut.
"Hubungan Pak SBY dan Pak Jokowi cukup baik, tetapi kelompok ini berusaha memecah belah hubungan yang telah terjalin dengan baik itu," kata AHY.
Terkait kelanjutan adanya upaya kudeta Partai Demokrat, AHY mengaku masih terus memantau.
Selain itu juga terus menerima laporan dari para kadernya.
Baca juga: Demokrat Tanggapi soal Permintaan Kritik dari Jokowi: Mungkin Merasa Sudah Bekerja Sebaik Mungkin
Menurutnya, orang-orang yang tergabung dalam gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPKPD) menggunakan cara licik.
Dengan menyeret nama Presiden Jokowi serta menyalahkan persoalan itu datang dari internal.
Padahal yang terjadi sebenarnya menurut AHY adalah benar-benar persoalan eksternal.
"Yakni kelompok ini sangat menginginkan seseorang sebagai capres 2024 dengan jalan menjadi Ketua Umum PD melalui KLB," ujar AHY.
Ruhut Sebut Demokrat Membalikan Cerita soal Kudeta
Politisi PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul menyebut Partai Demokrat membalikan cerita soal adanya gerakan mengudeta pimpinan partai.
Dilansir TribunWow.com, Ruhut menilai bahwa persoalan awal dari kudeta tersebut adalah dari Demokrat itu sendiri.
Hal itu diungkapkannya dalam acara iNews Room, Jumat (5/2/2021).
Oleh karenanya, ia meminta kepada Demokrat untuk menyelesaikan masalah internalnya, bukan malah melempar isu pada pihak ekternal.
Baca juga: Reaksi Ruhut Sitompul Diibaratkan Rocky Gerung Tukang Mangga Ngomongin Duren soal Kudeta Demokrat
Baca juga: Jokowi Tak Balas Surat AHY, Sekjen Teuku Riefky: Partai Demokrat Tidak Bermaksud Melawan Negara
"Ini sekarang membalikan cerita, orang luar mencawe-cawe atau menganggu Demokrat, padahal ini masalah di dalam," ujar Ruhut.
"Selesaikan di dalam, mereka yang bawa keluar."
Ruhut mengatakan masalah internal di Demokrat dibuktikan dengan adanya kader-kader yang merasa tidak puas dengan kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dirinya pun mengaku menjadi orang yang menerima aduan dari kader Demokrat yang tidak puas tersebut.
Tak memungkiri, ia bahkan mengaku diminta bantuan untuk mengajak Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko supaya bisa memimpin Demokrat.
"Bahkan sebagian dari mereka datang ke saya 'Bang kami mau KLB (Konferensi Luar Biasa)' begitupun juga ke Pak Moeldoko," ungkap Ruhut.
"Bahkan mereka bilang 'Kan abang dekat dengan Pak Moeldoko, biar Pak Moeldoko saja, biar naik ini partai, dia menjadi ketua umum," jelasnya.
"Ada, kader-kader itu."
Baca juga: Kata Pengamat soal Istana Tak Jawab Surat AHY, Nilai Isu Kudeta Demokrat Bisa Terus Menyerang Jokowi
Terbaru, Ruhut menyinggung soal adanya bentuk dukungan dari relawan AHY di Pilgub DKI kepada Moeldoko.
"Tadi di medsos ada relawan kader Demokrat juga ramai-ramai mendukung Pak Moeldoko, beliau padahal orang-orang Pak AHY waktu Pilgub," kata Ruhut.
Lebih lanjut, Ruhut mengingatkan bahwa Demokrat adalah partai besar dan solid, sehingga tidak perlu takut dengan intervensi dari luar.
"Jujur partai-partai yang ada icon-nya, seperti partai saya PDIP ada Ibu Mega, Demokrat ada Pak SBY, begitu juga Nasdem ada Surya Paloh, juga Pak Prabowo di Gerindra," terangnya.
"Orang tahunya yang partai-partai begini solid, kompak."
Simak videonya mulai menit ke- 8.48:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)
Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul Berubah 180 Derajat, AHY Tak Lagi Menyeret Jokowi dalam Konflik Internal Demokrat