Breaking News:

Terkini Daerah

Kompol Yuni Purwanti Terjerat Kasus Narkoba, Ini Respons Kapolda Jabar, DPR, hingga IPW

Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi dicopot dari jabatannya sebagai Kapolsek Astana Anyar. Ini tanggapan sejumlah pihak.

Editor: Mohamad Yoenus
YouTube Yuni Purwanti
Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi saat melangsungkan acara Bakti Sosial Dalam Rangka Hut Polwan ke 72, Agustus 2020. Terbaru, Kompol Yuni diciduk oleh pihak kepolisian karena terbukti positif menggunakan sabu. 

Meski demikian, Eva menegaskan tetap harus ada punishment yang dikenakan kepada oknum-oknum polisi itu.

"Sebagai bentuk pertanggungjawaban Polri kepada masyarakat, saya kira punishment atas kesalahan maupun kelalaian harus dijalankan," jelasnya.

Lebih lanjut, Eva meminta masyarakat untuk mempercayakan proses penyelidikan kasus ini kepada Propam Polri dan Polda Jawa Barat.

"Saya percaya bahwa proses yang sedang dijalankan oleh Propam akan berjalan objektif, akuntabel, dan berintegritas. Saya juga berharap penyelidikan yang dilakukan oleh internal juga bisa menguak apa sebenarnya motivasi, hingga darimana datangnya barang haram (narkoba) itu dan lain-lain sebagainya," tandasnya.

Baca juga: Cerita Awal Mula Kompol Yuni Purwanti Jadi Polisi, Dulu Berantas Narkoba Kini Tersandung Sabu

4. Kata IPW

Indonesia Police Watch (IPW) menyoroti Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni Purwanti Kusuma yang terjerat narkoba.

Menurut IPW, apa yang dilakukan Kapolsek wanita di Bandung itu adalah tantangan bagi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bahwa narkoba bukan hal main-main lagi.

"Ini sudah menggerogoti jantung kepolisian dimana seorang Kapolsek perempuan tega-teganya memimpin anak buahnya untuk narkoba bareng," kata Ketua Presidium IPW Neta S. Pane dalam keterangannya, Kamis (18/2/2021) dikutip dari Tribunnews.com.

Bagaimana pun kasus yang sangat memalukan ini, dikatakan Neta, merupakan pukulan telak bagi Polri, khususnya bagi Kapolri yang baru.

"Maka itu, kasus ini agar ini diusut tuntas agar diketahui apakah ke-12 polisi itu merupakan bagian dari sindikat narkoba di Jawa barat atau hanya sekadar pemakai. Tapi mengingat jumlah mereka begitu besar patut diduga mereka adalah sebuah sindikat," katanya.

Neta berharap dalam proses di pengadilan, ke-12 polisi itu dijatuhi vonis hukuman mati karena sudah mempermalukan institusi Polri dan mencederai rasa keadilan publik.

Menurutnya, saat ini anggota Polri sangat rawan terlibat narkoba, bahkan kerap menjadi incara para bandar untuk memanfaatkannya, baik sebagai backing maupun sebagai pengedar atau pemakai.

"Sebab itu, dari tahun ke tahun jumlah polisi yang terlibat narkoba terus bertambah. Hal ini dikarenakan uang yang didapat dari peredaran narkoba adalah dana segar yang gurih dan para bandar tak segan-segan memberikan dana segar itu untuk oknum polisi asal bisnisnya lancar," pungkas Neta. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kapolsek Astar Diamankan karena Narkoba, Kapolda Sangat Menyesalkan, Pilihannya Dipecat atau Pidana dan Tribunnews.com dengan judul Pimpinan Komisi III Sesalkan Kompol Yuni, Pernah Tangani Masalah Narkoba Justru Terjerat Narkoba; Kompol Yuni Terjerat Narkoba, Anggota DPR: Hanya Pemakai atau Mengedarkan Narkoba Juga?; Kapolsek Astana Anyar Terjerat Narkoba, IPW: Usut Tuntas karena Ini Sudah Mempermalukan Polri

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Kompol Yuni PurwantiKapolsek AstanaanyarBandungJawa BaratKapolda JabarDPR RI
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved