Terkini Daerah
Detik-detik KKB Papua Keroyok dan Bacok Emak-emak, Pura-pura Belanja Lalu Kabur setelah Beraksi
Seorang warga sipil kembali menjadi korban penganiayaan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KBB) di Papua.
Editor: Lailatun Niqmah
Wayan mengaku, kepolisian sudah menetapkan status keamanan siaga satu karena teror KKB Papua yang tiada henti.
Warga juga telah diminta untuk tidak lagi beraktivitas pada pukul 17.00 WIT.
"Kami telah memberikan bantuan makanan dan kebutuhan pokok lainnya bagi warga yang mengamankan diri di komplek pastoran.
Hingga saat ini kami terus mendata, warga yang berlindung di komplek gereja," tutur Wayan.
Namun, walau situasi mencekam, warga di Sugapa tetap beraktivitas dari pagi hingga sore hari.
"Tadi warga masih jualan," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, warga yang mengungsi di Kabupaten Intan Jaya terus bertambah.
Sampai Senin (15/2/2021), jumlahnya telah mencapai sekitar 1.000 orang.
Mereka mengungsi ke Kompleks Pastoran Gereja Katolik Santo Mikael Bilogai, Distrik Sugapa.
Ketakutan menjadi korban konflik bersenjata antara aparat keamanan dengan KKB Papua menjadi alasan warga mengungsi.
"Pengungsi tambah dari Mamba, dari (sebelumnya) 600 orang lalu tambah dari Mamba sekitar 400-500 orang, jadi sekarang sudah sekitar seribu orang," ujar Adminstator Diosesan Keuskupan Timika, P Marthen Kuayo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (16/2/2021).
100 Brimob Bakal Kepung KKB Papua
Sementara itu, untuk meredam keberingasan KKB Papua, Polri mengirimkan pasukannya berjumlah ratusan personel pilihan.
Kurang lebih 100 Brimob asal Polda Jambi dikirim ke Papua untuk mengahalau gangguan dari KKB Papua.
Kapolda Jambi, Irjen A Rachmad Wibowo, mengatakan pihaknya berpesan kepada 100 pasukan Brimob untuk berhati-hati dalam menjalankan tugasnya di Papua.