Breaking News:

Terkini Nasional

Refly Harun Minta UU ITE Dicabut Habis, Ngaku Merasa Waswas: Ada Buzzer Menunggu Kami Terpeleset

Pakar hukum tata negara Refly Harun mengaku ada rasa khawatir jika mengkritik pemerintah karena adanya UU ITE.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Capture YouTube Refly Harun
Pakar hukum tata negara Refly Harun mengaku ada rasa khawatir mengkritik pemerintah karena adanya Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), Selasa (16/2/2021). 

"Tapi dalam beberapa kasus yang lain, ketika orang dituduh menghina itu ditandem dengan pasal lain, yaitu pasal ujaran kebencian yang ancaman hukumannya 6 tahun," tandas Refly.

Lihat videonya mulai menit 4.20:

Refly Harun: JK dan SBY Sudah Mulai Gerah

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD tanggapi ketakutan dari masyarakat untuk menyampaikan kritik terhadap pemerintah.

Seperti yang diketahui, meski sudah diserukan oleh Preisden Joko Widodo (Jokowi), rupanya masyarakat masih saja merasa takut dalam mengkritik.

Dilansir TribunWow.com dalam tayangan YouTube tvOneNews, Senin (15/2/2021), Mahfud MD meminta masyarakat untuk tidak perlu takut.

Baca juga: Respons Anies Baswedan soal Seruan Kritik dari Jokowi: Kupingnya Enggak Boleh Tipis

Baca juga: Banyak Reaksi Berlebihan atas Kritiknya ke Jokowi, JK: Tanya saja Tidak Boleh, Apalagi Mengkritik?

Seperti misalnya Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun dan Pengamat Politik Rocky Gerung.

"Kita anggap itu sebagai masukan bagi kita," ujar Mahfud MD.

"Tapi endak juga, Anda tahu berapa kerasnya kritiknya Refly Harun, berapa kerasnya kritiknya Rocky Gerung?" ungkapnya.

"Endak diapa-apain."

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat aktif mengkritik pemerintah, disampaikan dalam acara Peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman RI Tahun 2020, Senin (8/2/2021).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat aktif mengkritik pemerintah, disampaikan dalam acara Peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman RI Tahun 2020, Senin (8/2/2021). (Capture YouTube Sekretariat Presiden)
Mahfud MD menyebut wajar-wajar saja adanya kritik di dalam sebuah negara demokrasi.

Hanya saja menurutnya, kritik yang diberikan masih dalam konteks kritik, bukan hoax ataupun ujaran kebencian.

"Kalau kritik ya kritik masuk kepada kita," katanya.

"Tetapi kalau sudah membuat hoax, 'ini demokrasi harus ditolak', 'ini ideologi sudah endak cocok'. Itu ada prosedurnya, ikut ke partai, bikin partai," terang mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Baca juga: Ungkit Momen Bersama Fadjroel saat Kritik SBY, Effendi Gazali: Kalau Masa Ini Keluar Kata-kata Itu?

Tidak hanya mencontohkan Refly Harun dan Rocky Gerung, Mahfud MD juga menyinggung sikap kritis dari Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla.

Ia menegaskan tidak ada perlakukan buruk kepada para pengkritik tersebut.

"Saya bicara dari sudut hukum ya, tidak semua orang kritis, Pak Yusuf Kalla kurang apa kritisnya? Endak diapa-apain juga," beber Mahfud MD.

"Banyak tuh orang kritis endak diapa-apain," bebernya. (TribunWow.com/Brigitta/Tami)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Refly HarunUU ITEBuzzerYouTubeMahfud MD
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved