Terkini Nasional
Banyak Reaksi Berlebihan atas Kritiknya ke Jokowi, JK: Tanya saja Tidak Boleh, Apalagi Mengkritik?
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai pertanyaannya memang perlu diajukan, terkait cara mengkritik pemerintah agar tidak diperkarakan.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai pertanyaannya memang perlu diajukan, terkait cara mengkritik pemerintah agar tidak diperkarakan.
Dilansir TribunWow.com, sebelumnya dalam sebuah forum JK bertanya cara mengkritik agar tidak ditangkap.
Pertanyaan itu muncul setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat lebih aktif mengkritik.

Baca juga: Pernah Konferensi Pers Bareng, Fahri Hamzah Ngaku Kata-katanya Dicatut Jokowi: Persis Pandangan Saya
Jusuf Kalla menyebut pertanyaannya sudah diluruskan oleh Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman.
"Saya berterima kasih sudah dijawab pemerintah melalui Juru Bicara (Presiden) Fadjroel," ucap Jusuf Kalla, dalam tayangan TvOne, Senin (15/2/2021).
Diketahui, Fadjroel Rachman telah menjelaskan kritik tetap diizinkan selama berada di jalur koridor hukum yang benar dan tidak mengandung fitnah.
Selanjutnya, Jusuf Kalla menilai pertanyaannya penting diajukan setelah Jokowi meminta kritik dari masyarakat.
Menurut JK, hal itu harus diketahui masyarakat agar dapat menyampaikan aspirasi dengan baik.
Ia beranggapan pertanyaannya penting bagi kedua belah pihak.
"Itu penting, sehingga masyarakat apalagi akademisi dan aktivis sudah tahu caranya yang dengan baik," terang Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) ini.
"Jadi itu penting justru saya tanya itu agar pemerintah baik, masyarakat baik," lanjut dia.
Baca juga: Refly Harun Akui Takut Mengkritik, Staf Kemenkominfo: Sampai Sekarang Masih Sehat-sehat Saja
Setelah pertanyaannya dilontarkan dalam sebuah forum diskusi, banyak yang menyoroti dan menafsirkan makna pertanyaan JK.
Jusuf Kalla menilai banyak yang salah tafsir terhadap pertanyaannya.
"Jangan disalahartikan. Kalau bertanya saja tidak boleh, apalagi mengkritik?," singgung mantan Ketua Umum Golkar ini.
Ia justru mempertanyakan apakah benar pemerintah kini menerima kritik dari masyarakat, mengingat pertanyaannya saja memperoleh sorotan dari banyak pihak.