Terkini Nasional
Bahas Kebebasan Kritik di Era Pemerintahan Jokowi, Refly Harun: JK, SBY Sudah Mulai Gerah
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menyinggung sejumlah tokoh yang dinilainya mulai gerah karena keberadaan buzzer.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menyinggung sejumlah tokoh yang dinilainya mulai gerah karena keberadaan buzzer.
Ia pun menyinggung nama Jusuf Kalla (JK), hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Seperti yang diungkapkannya dalam kanal YouTube Refly Harun, Selasa (16/2/2021).

Baca juga: Demokrat Tanggapi soal Permintaan Kritik dari Jokowi: Mungkin Merasa Sudah Bekerja Sebaik Mungkin
Baca juga: Respons Anies Baswedan soal Seruan Kritik dari Jokowi: Kupingnya Enggak Boleh Tipis
Refly mengatakan, di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), penyampaian kritik lebih sulit ketimbang era sebelumnya.
"Sekarang ini sangat kompleks tidak semudah era sebelumnya," kata Refly.
"Sebagaimana dikatakan JK, kalau bertanya saja tidak boleh bagaimana mau mengkritik."
Secara pribadi, Refly merasa tak keberatan jika dirinya diserang buzzer.
Refly bahkan mengatakan, tak masalah jika dihina buzzer karena kritik yang disampaikannya.
Baca juga: Banyak Reaksi Berlebihan atas Kritiknya ke Jokowi, JK: Tanya saja Tidak Boleh, Apalagi Mengkritik?
Baca juga: Pernah Berjuang Bersama Fadjroel Kritik SBY, Effendi Ghazali: Kalau Sekarang Bakal Dipenjara Tidak?
"Tapi saya dalam beberapa kesempatan sudah mengemukakan pendapat bahwa saya tidak khawatir dengan buzzer," ujarnya.
"Walaupun MUI mengatakan bahwa buzzer haram karena memakan saudara sendiri."
"Tapi saya tidak keberatan kalau ada buzzer yang mau mengkritik balik."
"Bahkan menghina pun saya tidak keberatan walaupun itu salah," tambahnya.
Lebih lanjut, Refly menyebut, cukup menyayangkan sikap buzzer yang menyerang pengkritik pemerintahan Jokowi.
Ia pun menyinggung soal sikap JK dan SBY yang disebutnya sudah mulai gerah karena sulit mengkritik pemerintah.
"Karena kalau kita menuangkan argumentasi, harusnya dibalas dengan argumentasi balik," kata Refly.
"Tapi kalau keputusannya menghina ya it's okay, enggak apa-apa."
"Yang penting tidak menyentuh badan dan tidak memprovokasi aparat hukum menahan kita."
"Jadi ada JK, SBY dan tokoh lainnya yang sudah mulai gerah," tukasnya.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-7.57:
Karni Ilyas Bantah Narasumbernya Pernah Dipenjara Gara-gara Tampil di ILC
Presenter sekaligus jurnalis senior Karni Ilyas membantah narasumbernya pernah tersandung hukum karena tampil di Indonesia Lawyers Club (ILC) di TvOne.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan kanal YouTube Realita TV, diunggah Rabu (16/12/2020).
Mulanya hal itu disinggung jurnalis Rahma Sarita, mengingat kerap muncul perdebatan di antara narasumber yang diundang ke ILC.
Baca juga: Disebut Masih Syok Gara-gara ILC Cuti Panjang, Karni Ilyas Terkekeh, Refly Harun: Maaf Bang
"Tapi sering juga ya Bang, di ILC ini berantem antara narasumber. Terus gimana itu Bang?" tanya Rahma Sarita.
Karni menilai sikap semacam itu tergantung temperamen masing-masing narasumber yang dipanggilnya.
Selain itu, ia menjelaskan tidak pernah sampai ada yang berkelahi secara fisik saat tampil live.
"Kalau itu tergantung emosi masing-masing saja, seharusnya enggak berantem," jawab Karni Ilyas.
"Enggak ada berantem fisik 'kan," lanjut jurnalis senior ini.
Sarita kemudian menyinggung pernah ada narasumber ILC yang tersandung hukum, bahkan sampai ditahan.
"Tetapi ada juga yang berhenti di jalur hukum, diproses di pengadilan, sampai dipenjara juga 'kan, Bang?" ungkit Sarita.
Karni segera membantah hal itu.
Ia menjelaskan narasumber tersebut memang sebelumnya memiliki masalah hukum.
"Bukan gara-gara ILC itu. Misal dia sudah punya kesalahan lama," ungkap jurnalis 68 tahun ini.
"Bukan karena dia ngomong di ILC," jelasnya.
Baca juga: Di ILC, Fahri Hamzah Sebut Pemerintah Sombong Tak Mau Rekonsiliasi dengan Habib Rizieq: Nantang Sih
Sebelumnya dalam tayangan yang sama Sarita menanyakan apakah Karni Ilyas sudah puas selama kariernya memimpin acara ILC.
"Orang berhenti sementara, kok puas," jawab Karni singkat.
Diketahui Karni sempat memberi penjelasan bahwa ILC hanya akan cuti panjang sesuai ketentuan dari pihak manajemen stasiun televisi.
Sarita menanyakan apakah Karni sudah merasa ILC sebagai suatu pencapaian di kariernya.
"Selama tayang ini Bang Karni sudah puas. 'Kan bisa dikatakan acara paling sukses, bayangkan, durasinya saja paling panjang. Bang Karni merasa sudah puas dengan apa yang dicapai?" tanya Sarita.
"Kalau itu sih, cukup puas. Durasi puas, dari pemirsa puas," jawab Karni Ilyas. (TribunWow.com)