Breaking News:

Vaksin Covid

Tak Setuju Sanksi Penolak Vaksinasi Covid-19, Epidemiolog: Sementara 3T Tidak Dilakukan Optimal

Epidemiolog Grifith University, Dicky Budiman mengaku tak setuju dengan pemberian sanksi terhadap para penolak vaksinasi Covid-19.

YouTube/tvOneNews
Epidemiolog Grifith University, Dicky Budiman mengaku tak setuju dengan pemberian sanksi terhadap para penolak vaksinasi Covid-19. 

TRIBUNWOW.COM - Epidemiolog Grifith University, Dicky Budiman mengaku tak setuju dengan pemberian sanksi terhadap para penolak vaksinasi Covid-19.

Dilansir TribunWow.com, Dicky Budiman meminta pemerintah harusnya lebih mengedepankan pendekatan yang sifatnya persuasif.

Hal itu disampaikannya dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi 'tvOne', Selasa (16/2/2021).

Dokter puskesmas menyiapkan vaksin Covid-19 produk Sinovac untuk disuntikan kepada tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Pelindung Hewan, Jalan Pelindung Hewan, Kota Bandung, Jumat (29/1/2021). Vaksinasi Covid-19 kedua untuk tenaga kesehatan sudah mulai dilaksanakan secara bertahap, namun masih banyak tenaga kesehatan yang baru menjalani penyuntikan dosis pertama karena hambatan terkait database dan aplikasi. Terbaru, ilustrasi nakes di Singapura keliru menyuntikan vaksin Covid-19 5 dosis sekaligus.
Dokter puskesmas menyiapkan vaksin Covid-19 produk Sinovac untuk disuntikan kepada tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Pelindung Hewan, Jalan Pelindung Hewan, Kota Bandung, Jumat (29/1/2021). 

Baca juga: BPOM Terbitkan Izin Darurat untuk Vaksin Covid-19 Buatan Bio Farma, Ini Alasannya

Baca juga: Vaksin Covid-19 Bisa Diberi ke Lansia, Komorbid, Penyintas dan Busui, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi

Dalam kesempatan itu, Dicky Budiman menegaskan bahwa vaksinasi bukan langkah satu-satunya untuk memerangi pandemi Covid-19.

Menurutnya, justru ada yang jauh lebih penting ketimbang vaksinasi, yakni peningkatakan 3T (testing, tracing dan treatment).

Selain itu juga ditunjang dari masyarakatnya dengan melakukan protokol kesehatan yang ketat.

Dirinya lantas mencontohkan penanganan di Australia yang disebutnya memiliki proses 3T yang sangat baik.

Alhasil dikatakan Dicky Budiman, Australia sejauh ini belum membutuhkan vaksin Covid-19.

"Untuk melindungi masyarakat ini vaksin bukan satu-satunya solusi," ujar Dicky Budiman.

"Itulah sebabnya kenapa seperti Australia dia menunda vaksinasi karena enggak ada kasus," imbuhnya.

"3 T dan 5 M nya sangat efektif, sehingga dia bilang yaudah vaksin untuk negara yang sedang berkecamuk pandeminya."

Baca juga: Inilah Kelompok Masyarakat yang Tidak Bisa Diberikan Vaksin Covid-19 Sinovac, Ada 17 Kriteria

Sedangkan di Indonesia, Dicky Budiman menyebut langkah dari pemerintah saja untuk melakukan 3T belum maksimal.

Oleh karenanya, ia menyayangkan ketika pemerintah hanya menitikberatkan kepada masyarakat dalam penanganan Covid-19.

Selain menekan untuk melakukan 3M, masyarakat juga diwajibkan mau menerima vaksinasi.

"Nah itu membuktikan bahwa 3T itu penting sekali, jadi jangan memberikan pressing kepada masyarakat dengan 'Anda harus divaksin', sementara 3T-nya tidak dilakukan optimal oleh pemerintah," kata Dicky Budiman.

Halaman
12
Tags:
Virus CoronaVaksin Covid-19VaksinCovid-19Dicky Budiman
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved