Breaking News:

Terkini Daerah

Amarah Wali Kota Bogor Tahu Rombongan Moge Lolos Pemeriksaan: Bahaya, Fatal, Enggak Fair untuk Semua

Bima menekankan, aturan tersebut berlaku untuk semua untuk menekan penyebaran Covid-19.

Editor: Claudia Noventa
KOMPAS.com/FIRDA ZAIMMATUL MUFARIKHA
Wali Kota Bogor Bima Arya seusai menemui Menko Polhukam Mahfud Md di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (24/1/2020). - ILUSTRASI, Amarah Wali Kota Bogor Tahu Rombongan Moge Lolos Pemeriksaan: Bahaya, Fatal, Enggak Fair untuk Semua 

TRIBUNWOW.COM - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku marah mengetahui adanya rombongan pengendara motor gede alias moge yang bebas melintas wilayahnya tanpa mengikuti aturan ganjil genap.

Bima menekankan, aturan tersebut berlaku untuk semua untuk menekan penyebaran Covid-19.

Saat aturan ganjil genap diterapkan akhir pekan, kata dia, banyak warga yang berkorban tidak bepergian.

Tidak sedikit pula yang diminta putar balik ketika pelat nomor kendaraannya tidak sesuai aturan. Sebagian pengendara bahkan membayar denda.

Rombongan moge tidak mendapatkan pemeriksaan surat rapid antigen saat melintas menuju Puncak.
Rombongan moge tidak mendapatkan pemeriksaan surat rapid antigen saat melintas menuju Puncak. (Kompas TV)

Baca juga: Nasib 3 Pengendara Moge yang Viral Langgar Ganjil Genap di Bogor, Kena Denda Maksimal

Baca juga: Sosok Pengendara Moge yang Viral Lolos Ganjil Genap, Lihat Penampakannya saat Dibawa Pakai Truk

"Aturan berlaku untuk semua. Begitu ada kelonggaran, pengecualian bagi yang tidak dikecualikan, tentu warga merasa tidak diperlakukan secara adil," kata Bima Arya dalam wawancara dengan Kompas.TV.

"Jadi begitu ada video yang viral, sangat wajar kalau warga marah. Saya pun sangat marah," tambah dia.

Bima mengapresiasi Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro bergerak cepat merespons video yang beredar di medsos.
Tiga pengendara moge terindentifikasi kemudian dijemput dan diproses di Balai Kota karena melanggar aturan.

Ketika disinggung alasan pengendara tersebut karena tidak mengetahui ada aturan ganjil genap, sambil tersenyum, Bima mengatakan, mayoritas pelanggar mengatakan hal senada.

"Semua yang melanggar sebagian besar bilangnya ngga tahu (ada aturan ganjil genap). Yang disetop diminta putar balik pasti bilangnya tidak tahu. Dalam hatikan siapa tahu kita tidak bisa buktikan itu," jawab dia.

Pihak Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri sebelumnya mengklaim tidak ada pengawalan polisi dalam rombongan moge tersebut.

Mengenai klaim tersebut, Bima mengatakan, memang dari video yang beredar tidak terlihat ada pengawalan polisi.

Namun, ia mengaku dapat bukti foto ada polisi yang mengawal rombongan moge.

Bima meminta warga membantu jika memiliki bukti video atau foto yang lebih jelas terkait pengawalan polisi tersebut.

"Makanya saya sampaikan ke Pak Kapolres dan Pak Kapolres sepakat akan ditelurusi. Kalau memang ada aparat yang mengawal yah kita proses. Akan dikoordinasikan Divisi Propam Polri," ucap Bima.

"Saya kira ini preseden, tidak bisa, tidak ada pengecualian dikawal-kawal. Jangan sampai warga berpikir karena punya duit lalu bisa menerabas aturan. Ini yang bahaya, fatal ngga fair untuk semua," pungkas dia.

Baca juga: Dikawal Polisi, Konvoi Rombongan Moge Lolos Pemeriksaan Surat Rapid Antigen, Ini Kata Bupati Bogor

Sebelumnya, video yang menampilkan rombongan konvoi moge melintas di ruas Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, lolos dari pemeriksaan ganjil genap beredar di media sosial, Jumat (12/2/2021).

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
BogorJawa BaratWali Kota BogorBima AryaMotor Gede (Moge)Covid-19Virus Corona
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved