Terkini Nasional
Penundaan Pilkada DKI Disebut untuk Beri Jalan Gibran, Aria Bima: Pernyataan yang Extra Ngawur
Ditolaknya revisi Undang-undang Pemilu oleh Komisi II DPR RI mendapatkan tafsir lain.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Ini adalah semua murni untuk mengimplementasikan Undang-undang yag sekarang ini ada. Presiden tidak ada kaitan menentukan pemilu, itu tidak bisa," katanya.
Simak videonya mulai menit ke- 4.38
Djarot Sebut Desakan Revisi UU Pemilu untungkan Demokrat
Sementara itu menurut Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat menilai sangat dini membicarakan kemungkinan tersebut.
Selain karena Pilkadanya juga masih 2024, Gibran sendiri juga baru akan memulai pekerjaannya sebagai Wali Kota Solo.
"2024 itu kan masih jauh, Gibran kan baru terpilih jadi wali kota," ujar Djarot, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Kamis (11/2/2021).
"Mari kita beri kesempatan dia membangun Kota Solo," sambungnya.
Lebih lagi menurutnya, kejauhan ketika mengaitkan Gibran dengan Pilkada DKI.
Menurutnya, PDIP belum memikirkan kader-kader yang dipersiapkan di Pilkada 2022 maupun 2023.
Dirinya juga mengingatkan bahwa Jawa Tengah sendiri juga ada Pilgub yang notabene bisa lebih dekat dengan Gibran.
"Ingat loh, 2024 juga ada Pilkada di Jawa Tengah," ucap Djarot.
"Jadi PDI Perjuangan belum berpikir ke arah situ, kita punya mekanisma yang sudah jelas di dalam penjaringan dan penyaringan calon kepala daerah," jelasnya.
Baca juga: Gibran Tetap akan Kombinasikan Blusukan Online dan Tatap Muka setelah Dilantik Jadi Wali Kota Solo
Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut adanya desakan untuk merevisi UU Pemilu dari para oposisi karena ada maksud tertentu.
Dirinya menduga ada kaitannya dengan tokoh-tokoh yang belum mendapatkan panggung politik, seperti halnya Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menurutnya, jika Pilkada DKI tetap akan digelar 2022, maka besar kemungkinan AHY akan mencalonkan diri.
Sehingga jika menang akan mendapatkan panggung menuju Pilpres 2024 mendatang.
"Jadi kalau dikaitkan seperti itu, dugaan saya adalah dorongan ini kasih panggung untuk Partai Demokrat," kata Djarot.
"Karena kan Pak AHY kan pernah maju di 2017," ungkapnya.
"Tapi dia berbalik, ngomong tentang si Gibran gitu loh maksudnya," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)