Breaking News:

Terkini Daerah

Penjual Sayur Dibunuh dan Dirudapaksa, Ibu Korban Akui Putrinya Bersikap Tak Biasa: Mungkin Pertanda

M (43) disebut sempat menunjukkan sika tak biasa sebelum akhirnya dibunuh lalu dirudapaksa oleh AR (26).

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TribunBanten.com/Desi Purnamasari
M (42), pedagang sayur asal Cikande, Kabupaten Serang yang menjadi korban pembunuhan, tubuhnya ditemukan di Desa Parigi, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten. 

TRIBUNWOW.COM - Nasib nahas menimpa M (43) seorang ibu-ibu penjual sayur di Banten yang tewas dibunuh lalu jasadnya dirudapaksa oleh seorang pria berinisial AR (26).

Jasad M lalu ditemukan dalam posisi tangan terikat ke belakang di aliran sungai Kempung Baru, Desa Parigi, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, selasa (9/2/2021) pagi.

Ibu korban, Sartamah menyebut, putrinya itu memang tampak berbeda sebelum akhirnya meninggal.

Kapolres Serang Kabupaten AKBP Mariyono dan anggotanya merilis tersangka AR (21) dan barang bukti kasus pembunuhan wanita pedagang sayur, Marsah, di Mapolres Kabupaten Serang, Jumat (12/2/2021). Marsah (43) ditemukan tewas dengan luka lebam pada leher dan punggung di selokan di Desa Parigi, Cikande, Kabupaten Serang, Selasa (9/2/2021) pagi.
Kapolres Serang Kabupaten AKBP Mariyono dan anggotanya merilis tersangka AR (21) dan barang bukti kasus pembunuhan wanita pedagang sayur, Marsah, di Mapolres Kabupaten Serang, Jumat (12/2/2021). Marsah (43) ditemukan tewas dengan luka lebam pada leher dan punggung di selokan di Desa Parigi, Cikande, Kabupaten Serang, Selasa (9/2/2021) pagi. (Tribunbanten.com/Marteen Ronaldo Pakpahan)

Baca juga: Pulang seusai Seharian Pesta Miras, Pria di Banten Bunuh Penjual Sayur dan Rudapaksa Jasad Korbannya

Dikutip TribunWow.com dari TribunBanten.com, Sartamah menduga perubahan sikap anaknya itu pertanda korban akan pergi meninggalkannya untuk selamanya.

Pertama, Sartamah menyoroti anaknya yang sempat lemas ketika menjaga warung.

Lalu pada dua hari sebelum korban tewas, korban sempa bercerita kepada ibunya soal anak bungsunya.

"Itu setiap pulang dari pasar dipelukin diciumin anaknya, tidak seperti biasanya. Mungkin itu pertanda bahwa mau pergi," ujar Sartamah seraya menitikkan air mata, di kediaman korban, di Cikande, Jumat (11/2/2021).

Sartamah bercerita, korban memang sangat sayang dengan anak bungsunya itu karena sejak dulu selalu mendambakan punya anak perempuan.

Selanjutnya, Sartamah juga heran melihat sikap korban pada hari korban tewas.

Pada pukul 03.00 WIB dini hari, korban mencuci pakaian suami dan anaknya.

"Engga kaya biasanya, subuh-subuh sudah nyuci dan beres-beres, biasanya juga setelah pulang dari pasar baru," ungkap Sartamah.

Sartamah mengatakan, anak bungsu korban yang masih berusia empat tahun itu masih terus menanyakan keberadaan ibunya yang sudah meninggal.

Baca juga: Pasangan Suami Istri Belum Genap Sehari Menikah Sudah Bercerai setelah Melewati Malam Pertama

Kronologi Pembunuhan dan Rudapaksa

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, sebelum pelaku melakukan aksi kriminalnya, ia diketahui telah berpesta minum-minuman keras (miras) hampir seharian penuh.

Bersama enam temannya, pelaku berpesta menenggak miras jenis tuak mulai dari Senin (8/2/2021) pukul 15.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB dini hari.

"Dia minum-minum di gubuk sampai mabuk, setelah mereka minum teman-temannya pulang," kata Kapolres Serang AKBP Mariyono kepada wartawan, Jumat (12/2/2021).

Baca juga: Muncikari Bunuh Istrinya setelah Berhubungan Badan di Hotel, Korban Kerap Dicarikan Pelanggan

Pada awalnya, pelaku dan rekan-rekannya masih ingin melanjutkan pesta miras mereka.

Namun karena toko miras tempat mereka membeli minuman telah tutup, pelaku dan rekan-rekannya memilih pulang.

AKBP Mariyono menjelaskan, pelaku bersama rekan-rekannya pulang menggunakan sepeda motor.

Namun di tengah perjalanan karena kondisi jalan yang rusak, pelaku memutuskan untuk berjalan kaki.

Pada saat itulah pelaku melihat korban melintas ke arah Pasar Cikande menggunakan sepeda motor.

Korban diketahui kesehariannya berdagang sayur di Pasar Cikande.

Niat jahat pun muncul dari pelaku yang segera bersembunyi di semak-semak.

AR lalu mengadang motor yang dikendarai korban.

"Karena di lokasi jalannya rusak, korban mengendarai motornya pelan-pelan lalu diadang oleh pelaku," ungkap AKBP Mariyono.

Pelaku kemudian langsung menggenggam erat korbannya yang pada saat itu sempat memohon agar dilepaskan.

Tak mempedulikan rintihan korbannya, pelaku lanjut mencekik korban hingga tewas.

Setelah korban tewas, pelaku langsung melancarkan aksinya merudapaksa jasad korban.

Pelaku kemudian berusaha menyembunyikan jasad korban di sebuah aliran sungai kecil di dekat TKP.

Dikutip dari TribunBanten.com, ketika pergi dari tempat kejadian perkara (TKP), pelaku meninggalkan sandal miliknya di TKP.

Hal itu lah yang membuat pihak kepolisian berhasil melacak dan menangkap pelaku.

Pelaku akhirnya berhasil diamankan di Cikande, Serang, pada Rabu (11/2/2021) pukul 11.50 WIB.

Karena pelaku melawan saat hendak ditangkap, polisi melakukan tindakan tegas terukur terhadap AR.

Sejumlah barang bukti yang diamankan adalah satu unit sepeda motor, baju gamis korban, kerudung, sandal, dan pakaian dalam korban.

Pelaku kini dijerat dengan pasal 338 KUHPidana dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.(TribunWow.com/Anung)

Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Terungkap, Ini Motif Pelaku yang Bunuh Penjual Sayur lalu Perkosa Jasadnya" dan Tribunbanten.com dengan judul Dari Sandal yang Tertinggal, Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Pedagang Sayur di Cikande Terungkap, dan Pelaku Simpan Celana Dalam Marsah Pedagang Sayur asal Serang, Diduga Alami Kelainan Seksual

Sumber: TribunWow.com
Tags:
PembunuhanSerangBantenrudapaksaTukang Sayur
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved