Terkini Nasional
Sebut Ibas Pantas Jadi Ketua Umum Demokrat, Marzuki Alie: Mungkin Orang Tidak Terlalu Resisten
Mantan Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie mengaku memberikan apresiasi kepada Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Mantan Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie mengaku memberikan apresiasi kepada Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.
Marzuki Alie bahkan mengatakan sosok Ibas layak dan pantas untuk menjadi ketua umum Partai Demokrat.
Karena menurutnya, Ibas memiliki rekam jejak yang bagus di Partai Demokrat.
Hal itu disampaikannya dalam kanal YouTube Akbar Faizal Unsencored, Kamis (11/2/2021).

Baca juga: Revisi UU Pemilu Ditolak, M Qodari Sebut Tak Masalah Buat Anies hingga Ganjar, Justru Singgung AHY
Baca juga: Demokrat Tuding Moeldoko Janjikan Rp100 Juta ke Kader demi Jadi Ketum: Jika Pemilik Suara Setuju KLB
"Saya terus terang sangat apresiasi dengan Ibas, dia jadi sekjen, dia ke fraksi," ujar Marzuki Alie.
"Dia mungkin sudah yang ketiga atau keempat," imbuhnya.
Dirinya menilai Ibas akan bisa diterima dan mendapat dukungan penuh dari seluruh kader Demokrat.
Sehingga diyakini tidak akan menimbulkan resisten.
"Kalau Ibas jadi ketua umum, terlepas dari kompetensi dan sebagainya, mungkin orang tidak terlalu resisten," kata Marzuki Alie.
Marzuki Alie lantas menyinggung kondisi sama ketika Andi Mallarangeng menjadi calon ketua umum Partai Demokrat yang disebut menimbulkan gejolak di internal partai.
"Ini sama saja waktu Andi tahu-tahu muncul jadi (calon) ketua umum," ungkapnya.
"Ini perlawanan internal kan luar biasa waktu itu, bersatu di dalam ini, waktu Andi mau jadi ketua umum. Saya merasakan denyut itu semua, karena saya di dalem," sambungnya.
Baca juga: Demokrat Minta Aparatur Sinkron soal Keinginan Jokowi untuk Dikritik: Buzzer-buzzer Sangat Reaktif
Lebih lanjut, Marzuki Alie mengaku sering mendapatkan keluhan soal kaderisasi di partai Demokrat.
"Tetapi saya menghargai suara teman-teman, 'Marzuki ini kita harus belain dong partai kita," katanya.
"Katanya partai kader lho, partai kader kan gradasi, bertahap, istilahnya ada kurva normal."
"Ini kan sudah enggak normal. Kurva normal itu orang naik kemudian ada saatnya turun," pungkasnya.
Simak video selengkapnya mulai menit ke-26.43
Marzuki Alie Peringatkan soal Perpecahan Partai
Mantan Sekjen Partai Demokrat, Marzuki Alie ikut disebut terlibat dalam gerakan mengudeta pimpinan partai.
Menanggapi tudingan itu, ia memberikan bantahan dan merasa bahwa dirinya difitnah.
Marzuki Alie lantas memberikan peringatan kepada Demokrat soal kemungkinan adanya perpecahan partai.
Hal itu disampaikannya dalam acara Prime Talk 'MetroTV', Rabu (3/2/2021).
Baca juga: Herzaky Pertanyakan Peran Senior Demokrat, Marzuki Alie Tak Terima: Jangan Dianggap Tidak Bekerja
Baca juga: Minta Demokrat Anggap Santai soal Manuver Moeldoko, Max Sopacua: Kalau Mau Maju 2024 Biarkan Saja
Dalam kesempatan itu, dirinya mengaku enggan untuk memberikan penilaian terhadap kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Ia menambahkan lebih memilih memberikan pengamatan dan melihat hasilnya pada Pilpres 2024 mendatang.
"Saya tidak berada di dalam kepengurusan, jadi saya tidak mau menilai," ujar Marzuki Alie.
"Nanti 2024 itu yang akan membuktikan keberhasilan seorang pimpinan partai," imbuhnya.
"Sepanjang dia tidak melanggar aturan partai, melanggaran anggaran dasar dan rumah tangga, kita tidak ikut dalam urusan-urusan internal kepengurusan partai," jelasnya.
Marzuki Alie kemudian sedikit menyoroti kepemimpinan AHY selama kurang lebih satu tahun.
Menurutnya, AHY dinilai kurang dalam mengendalikan para anggotanya, khususnya dalam berbicara di media sosial.
"Biarkan mereka bekerja, supaya bisa bekerja dengan baik karena memimpin partai ini tidak mudah, banyak sekali intrik," kata Marzuki Alie.
"Kemampuan pemimpin mengendalikan anggota-anggota ini penting. Ini yang saya lihat kurang," ungkapnya.
"Bicara di media sosial, bahasa yang tidak menggambarkan karakter partai Demokrat yang bersih, cerdas, dan santun."
Baca juga: Selain Moeldoko, Ruhut Sitompul Beberkan Pertemuan Kader Demokrat dengan Luhut, Bicarakan Apa?
Lebih lanjut, Marzuki Alie menyebut kondisi di Demokrat sudah memburuk lantaran banyak fitnah yang muncul.
Ia lantas mengingatkan kemungkinan adanya perpecahan di tubuh Demokrat.
"Apalagi sekarang dipenuhi dengan isu dan fitnah. Ini bahaya bagi partai ini, kalau fitnah ini terus dikembangkan dan tidak ada sanksi hukum maka partai ini akan pecah pasti," kata Marzuki Ali.
Marzuki Alie mencontohkan kasusnya sendiri yang sedang dihadapi saat ini, yakni terkait gerakan kudeta Demokrat.
"Bagaimana seorang Sarif Hasan, dia anggota mejlis tinggi memfitnah saya, menyebut nama saya bagian dari rencana kudeta," terangnya.
"Kedua Rachland Nashidik menyampaikan juga, satu di antara lima itu Marzuki Alie, terakhir Herman Heron."
Tidak tinggal diam atas fitnah yang didapat, Marzuki Alie mengaku akan meminta pertanggungjawaban atas tudingan tanpa bukti tersebut.
"Sekarang saya minta mereka buktikan, kalau tidak bisa buktikan dan Pak SBY tidak memberikan sanksi secara organisasi, maka pasi saya akan melakukan langkah hukum," harapnya.
"Supaya partai ini jadi benar, jangan partai ini dibiarkan penuh dengan fitnah," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)