Terkini Nasional
Ragukan Keselamatan Warga meski Dipersilakan Kritik Jokowi, Adi Prayitno: Apa Nggak Ngeri Ini Hidup?
Dosen Komunikasi Politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, buka suara soal imbauan kritik yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Dosen Komunikasi Politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, buka suara soal imbauan kritik yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Adi Prayitno menganggap pernyataan Jokowi tak sesuai dengan realita.
Pasalnya, banyak pengkritik pemerintah yang kini justru dipolisikan.

Baca juga: Ungkit Rekam Jejak Jokowi, Haikal Hassan Duga Imbauan Kritik Sandiwara: Kritik Aku, Kau Ku Tangkap
Baca juga: Jokowi Minta Dikritik, Haikal Hassan Bongkar Kerugian Jadi Oposisi: Jelas-jelas Orangnya Minta Maaf
Hal itu diungkapnya dalam kanal YouTube tvOneNews, Jumat (12/2/2021).
"Jadi tidak perlu dilaporkan ke situs yang baru dirilis itu," ujar Adi.
"Jangan sampai orang banyak curhat karena kehilangan pekerjaan, ekonominya hancur di tengah pandemi begini."
"Ini juga akan menumpuk dan enggak ada respons apa pun."
"Jangan sampai ada kesan pemerintah lebih responsif terhadap persoalan kebangsaan tapi praktiknya tidak," sambungnya.
Menurut Adi, justru ada kejanggalan di balik imbauan Jokowi agar masyarakat aktif mengkritik pemerintah.
Baca juga: Jokowi Minta Dikritik, Sudjiwo Tedjo Tagih Tanggung Jawab Atasi Buzzer: Kalau Curhat Disebut Baper
Baca juga: Pengamat Sebut Permintaan Jokowi untuk Dikritik Aneh: Apakah Mau Tertibkan Buzzer Bayaran?
Ia turut menyinggung pernyataan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko.
"Yang lebih mengerikan, jangan sampai imbauan yang disampaikan presiden di Hari Pers Nasional kemarin," ucapnya.
"Termasuk pernyataan Pak Moeldoko, ini seperti jebakan batman."
Adi menambahkan, imbauan tersebut tak sesuai dengan kenyataan.
Pasalnya, banyak pihak yang dipolisikan hanya karena perkara tak penting.
"Orang disuruh kritik, disuruh protes tapi tiba-tiba akunnya diretas, WhatsApp-nya disusupi," kata dia.