Terkini Nasional
Bukan Buzzer, Fadjroel Sebut Pemerintah Gunakan Influencer, Ada Raffi Ahmad dan Atta Halilintar
Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadroel Rachman tanggapi tudingan pemerintah memelihara atau membayar buzzer.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Mohamad Yoenus
"Kalau buzzer-buzzer yang enggak jelas bentuknya segala macem, apalagi yang melanggar hukum, saya katakan pemerintah tidak memiliki buzzer yang digunakan untuk melanggar hukum," tegasnya menutup.
Simak videonya mulai menit ke- 3.05:
Ade Armando Sebut Jokowi Tak Baperan saat Dikritik
Sementara itu menurut Dosen Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Ade Armando, selama ini justru sudah banyak kritik yang datang dan ditujukkan kepada pemerintah, termasuk kepada Jokowi.
Oleh karenanya, Ade Armando membantah ketika Jokowi selama ini disebut anti kritik, sehingga sampai harus dipersilakan terlebih dahulu.
"Jadi memang bukan hanya sudah lama masyarakat mengkritik, tapi memang sudah lama Presiden Jokowi sendiri bersedia menerima kritik secara terbuka," ujar Ade Armando.
"Saya rasa tidak ada keraguan terhadap niat Pak Jokowi untuk mengizinkan kritik datang kepada dirinya maupun pemerintah," imbuhnya.
Ade Armando lantas menyinggung orang-orang yang kerap sekali memberikan kritik, bahkan dilakukan secara keras.
Mulai dari Rizal Ramli, Refly Harun hingga Rocky Gerung.
Baca juga: Demokrat Tuding Moeldoko Janjikan Rp100 Juta ke Kader demi Jadi Ketum: Jika Pemilik Suara Setuju KLB
"Coba aja kita lihat ada sedikit banyak masyarakat sipil yang bersuara sangat keras dan tidak mendapatkan perlakukan apa-apa," kata Ade Armando.
"Misalnya orang seperti Rizal Ramli, Refly Harun, Rocky Gerung bisa dengan mudah menkritik pemerintah tanpa adanya respons negatif dari pemerintah," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ade Armando mengatakan bahwa selama ini Jokowi sudah bisa menerima kritik tersebut secara objektif dan tidak terlihat baperan.
"Pak Jokowi juga tidak terlihat seperti baperan," katanya.
Sementara itu terkait soal kasus pelaporan terhadap orang yang mengkritik, Ade Armando menilai kritik tersebut malah bukan ditujukkan kepada pemerintah.
Namun menurutnya justru kepada orang per orangan.