Breaking News:

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Percakapan Terakhir Captain Afwan dengan ATC sebelum Pesawat Sriwijaya SJ-182 Jatuh, Minta Ubah Arah

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan laporan awal penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
Tribunnews/Herudin
Puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih berada di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara, untuk dilakukan pemeriksaan, Sabtu (16/1/2021). - ILUSTRASI, Percakapan Terakhir Captain Afwan dengan ATC sebelum Pesawat Sriwijaya SJ-182 Jatuh, Minta Ubah Arah 

Menurut keterangan KNKT, data tersebut berhasil diunduh sejak awal FDR ditemukan sampai 15 Januari 2021.

"Flight data recorder (FDR) telah ditemukan dan diserahkan ke KNKT pada tanggal 12 Januari 2021," demikian keterangan pers KNKT.

Terdapat 300 parameter tentang pesawat dan semuanya didapati dalam kondisi baik.

KNKT masih terus mempelajari data yang berhasil diunduh dari FDR.

Selain itu KNKT juga menerima Crash Survivable Memory Unit (CSMU).

"CSMU merupakan bagian dari kotak hitam yang paling tahan benturan, dan tahan panas hingga suhu 1.000 derajat celcius selama 1 jam."

Pengunduhan data dilakukan dengan metode khusus.

Setelah diangkat dari dasar laut, tim membersihkan unit memori dari kotoran dan sisa-sisa garam yang menempel karena terendam air laut.

Setelah berhasil diunduh, ditemukan fakta tentang Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B) dan wreckage engine (rongsokan mesin).

Baca juga: Misteri 4 Menit sebelum Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, ATC Panggil Pilot 11 Kali tapi Tak Ada Jawaban

Kedua mesin pesawat masih beroperasi atau masih hidup sampai pesawat membentur air.

Hal ini dikomfirmasi KNKT dari data FDR yang ditemukan di ADS-B dan wreckage engine.

Bagian kedua kotak hitam, cockpit voice recorder (CVR) masih belum dapat ditemukan tim evakuasi gabungan.

CVR merupakan bagian yang penting pula dalam penyelidikan, mengingat benda tersebut merekam percakapan pilot di dalam kokpit.

Jika berhasil ditemukan data dari FDR dan CVR dapat dicocokkan sehingga diketahui pasti penyebab jatuhnya pesawat.

"CVR merupakan salah satu bagian penting kotak hitam lainnya, yang digunakan untuk proses investigasi lebih lanjut." 

Simak video selengkapnya mulai menit ke-27.19:

(TribunWow/Elfan/Brigitta)

Tags:
Sriwijaya AirKapten AfwanKecelakaan PesawatKomite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)TribunWow.comKepulauan Seribu
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved