Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Percakapan Terakhir Captain Afwan dengan ATC sebelum Pesawat Sriwijaya SJ-182 Jatuh, Minta Ubah Arah
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan laporan awal penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan laporan awal penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Dilansir TribunWow.com, dalam laporannya tersebut, KNKT mengungkapkan percakapan terakhir antara Captain Afwan dengan pengatur lalu lintas udara atau air traffic control (ATC).
Percakapan terakhir antara Captain Afwan dengan pihak ATC terjadi pukul 14.39.59.

Baca juga: Kemampuan Captain Afwan Atasi Throttle Sriwijaya Air Jadi Pertanyaan, KNKT Sebut Kuncinya Ada di CVR
Baca juga: KNKT Sebut Ada 4 PR Investigasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Termasuk Faktor Manusia
Dalam percakapan itu, Captain Afwan memberikan sinyal kepada pihak ATC untuk mengubah arah pesawat.
Alasannya karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.
Namun yang menjadi persoalan adalah keputusan itu diperkirakan akan membuat SJY182 berpapasan dengan pesawat lain yang berangkat dari Landas Pacu 25L dengan tujuan yang sama.
Oleh karenanya ATC meminta pilot untuk berhenti naik di ketinggian 11.000 kaki.
Setelah itu, ATC memperbolehkan Captain Afwan untuk kembali menaikkan pesawatnya pada ketinggian 13.000 kaki.
"ATC memberi intruksi untuk naik ke ketinggian 13.000 kaki dan dijawab oleh pilot pukul 14.39.59 WIB," ujar Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo, dikutip dari Breaking News KompasTV, Rabu (10/2/2021).
"Ini adalah komunikasi terakhir yang terekam di rekaman komunikasi pilot ATC di Bandara Soekarno-Hatta," ungkapnya.
Setelah itu pesawat rute Jakarta-Pontianak ini dinyatakan hilang kontak pada 14.40 WIB dan jatuh di perairan Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) lalu.
Baca juga: Diservis 2 Kali sejak H-6 Kecelakaan, Autothrottle Sriwijaya Air SJ 182 Alami Keanehan sebelum Jatuh
KNKT Peroleh Data Sriwijaya Air SJ-182 dari FDR
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap hasil observasi terhadap flight data recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan melalui situs resmi knkt.go.id, Senin (8/2/2021).
Diketahui FDR merupakan bagian pertama kotak hitam (black box) yang merekam data pesawat selama penerbangan.
Menurut keterangan KNKT, data tersebut berhasil diunduh sejak awal FDR ditemukan sampai 15 Januari 2021.
"Flight data recorder (FDR) telah ditemukan dan diserahkan ke KNKT pada tanggal 12 Januari 2021," demikian keterangan pers KNKT.
Terdapat 300 parameter tentang pesawat dan semuanya didapati dalam kondisi baik.
KNKT masih terus mempelajari data yang berhasil diunduh dari FDR.
Selain itu KNKT juga menerima Crash Survivable Memory Unit (CSMU).
"CSMU merupakan bagian dari kotak hitam yang paling tahan benturan, dan tahan panas hingga suhu 1.000 derajat celcius selama 1 jam."
Pengunduhan data dilakukan dengan metode khusus.
Setelah diangkat dari dasar laut, tim membersihkan unit memori dari kotoran dan sisa-sisa garam yang menempel karena terendam air laut.
Setelah berhasil diunduh, ditemukan fakta tentang Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B) dan wreckage engine (rongsokan mesin).
Baca juga: Misteri 4 Menit sebelum Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, ATC Panggil Pilot 11 Kali tapi Tak Ada Jawaban
Kedua mesin pesawat masih beroperasi atau masih hidup sampai pesawat membentur air.
Hal ini dikomfirmasi KNKT dari data FDR yang ditemukan di ADS-B dan wreckage engine.
Bagian kedua kotak hitam, cockpit voice recorder (CVR) masih belum dapat ditemukan tim evakuasi gabungan.
CVR merupakan bagian yang penting pula dalam penyelidikan, mengingat benda tersebut merekam percakapan pilot di dalam kokpit.
Jika berhasil ditemukan data dari FDR dan CVR dapat dicocokkan sehingga diketahui pasti penyebab jatuhnya pesawat.
"CVR merupakan salah satu bagian penting kotak hitam lainnya, yang digunakan untuk proses investigasi lebih lanjut."
Simak video selengkapnya mulai menit ke-27.19:
(TribunWow/Elfan/Brigitta)