Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
KNKT Sebut Ada 4 PR Investigasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Termasuk Faktor Manusia
Mulai dari pencarian CVR hingga penyelidikan faktor manusia menjadi target investigasi lanjutan KNKT.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih belum bisa menyimpulkan apa yang menjadi penyebab utama jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Sabtu (9/1/2021) lalu.
KNKT menyatakan akan melanjutkan proses investigasi dalam empat hal.
Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Sub Komite Penerbangan KNKT, Kapten Nur Cahyo Utomo, dalam konpers Rabu, (10/2/2021).

Baca juga: Kronologi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, Pesawat Turun setelah Direkam di Ketinggian 10.900 kaki
Proses investigasi selanjutnya yang akan dilakukan oleh KNKT adalah, pertama pencarian Cockpit Voice Recorder (CVR).
"KNKT masih melakukan upaya pencarian dengan berbasis di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu," jelas Kapten Nur Cahyo.
Kedua, KNKT akan melakukan penelitian ke beberapa komponen yang terkait dengan sistem-sistem yang mengalami gangguan, termasuk unit Ground Proximity Warning System (GPWS) yang ditemukan dari lokasi kecelakaan.
Ketiga, investigasi lebih lanjut akan menargetkan sistem autothrottle dan komponen terkait yang terpasang di pesawat.
Perawatan komponen-komponen itu juga menjadi perhatian dari tim investigasi KNKT.
Keempat adalah menginvestigasi lebih lanjut faktor manusia dan organisasi terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Mesin Melemah 3 Kali
Pada segmen sebelumnya, Kapten Nur Cahyo menjelaskan terkait kronologis penerbangan Sriwijaya Air SJ 182.
"Pesawat Jenis Boeing 737-500 berangkat dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, pada pukul 14.36 WIB dengan nomor penerbangan SJY 182," ujarnya.
Diketahui isi pesawat adalah 2 pilot, 4 awak kabin, dan 56 penumpang.
"Setelah lepas landas, pesawat ini mengikuti jalur keberangkatan yang sudah ditentukan, yaitu diberi nama ABASA 2 Delta (ABASA 2D)," jelas Kapten Nur Cahyo.
Baca juga: KNKT soal Penyebab Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182: Pesawat Tidak Melalui Area Awan Hujan
Flight Data Recorder (FDR) mencatat, sistem autopilot pesawat Sriwijaya Air SJY 182 mulai aktif di ketinggian 1.980 kaki.