Terkini Daerah
Motif Pembunuh Bocah yang Mayatnya Ditemukan di Dalam Karung, Sempat Pura-pura Ikut Cari Korban
Kasus mayat yang ditemukan di dalam karung plastik berhasil terungkap. Korban ternyata dibunuh tetangganya sendiri. Ini motif pelaku.
Editor: Rekarinta Vintoko
Untuk menghilangkan jejak, pelaku yang diduga mengenal keluarga korban sengaja membuat jasad bocah malang di hutan perbukitan.
“Ada luka robek di kepalanya. Kami duga itu bekas sabetan benda tajam,” kata sumber.
Baca juga: Mayat Bocah yang Ditemukan di Dalam Karung Ternyata Anak Kepala Desa, Diduga Korban Pembunuhan
Menurut sumber, dari keterangan pihak keluarga, sekira pukul 16.00 WIB pada Senin (8/2/2021) kemarin korban masih terlihat bermain di depan rumah.
Saat itu, orangtua korban kebetulan ada keperluan di kota.
Karena sudah biasa meninggalkan anaknya di rumah, orangtua korban pergi dengan niat akan kembali lagi ke rumah pada malam hari.
Namun, lanjut sumber, begitu tiba di rumah pukul 20.30 WIB, orangtua korban tidak menemukan anaknya.
Saat itulah mereka mulai panik dan berkeliling kampung mencari Petra.
Sudah berjam-jam mencari, Petra tak juga ditemukan.
Orangtua korban akhirnya memutuskan untuk membuat laporan di Polsek Lahusa. Nahasnya, pada Selasa (9/2/2021) pagi, siswi kelas dua SD ini akhirnya ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.
Pascakejadian, ada warga yang sempat mengunggah video di YouTube dengan akun bernama Asori Sawit.
Dalam video berdurasi 3 menit 12 detik itu terlihat sejumlah polisi dari Polsek Lahusa melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Di dalam video terlihat polisi memasang garis kuning di lokasi penemuan jenazah.
Sejumlah petugas tampak mencatat setiap keterangan yang disampaikan warga.
Tidak hanya itu, di dalam video terlihat ada seorang wanita yang menggunakan ikat kepala putih berjaket kardigan kuning yang disebut-sebut sebagai ibu kandung korban duduk di depan jenazah anaknya.
Perempuan itu tampak dipeluk oleh wanita berkaus putih.
Dalam video terdengar suara pengunggah yang menjelaskan bahwa lokasi kejadian berada sekitar 200 meter dari jalan utama desa.
Pengunggah video juga mengatakan bahwa insiden ini merupakan pembunuhan sadis pertama yang terjadi di Desa Bawaziono.
Di dalam video juga terlihat kerumunan warga tanpa menggunakan masker.
Padahal, saat ini situasi masih dilanda pandemi Covid-19
Menunggu Hasil Visum
Kasat Reskrim Polres Nias Selatan Iskandar Ginting mengatakan pihaknya masih memintai keterangan sejumlah saksi termasuk keluarga korban.
Katanya, mereka belum bisa menyimpulkan apa motif pembunuhan ini.
Iskandar meminta semua pihak bersabar menunggu hasil penyelidikan.
"Kami masih memeriksa saksi-saksi termasuk warga yang menemukan jenazah korban.
Kami mohon untuk bersabar. Saat ini motifnya juga belum dapat,” kata Iskandar.
Disinggung lebih lanjut soal dugaan bahwa korban sempat dirudapaksa sebelum dibunuh, Iskandar mengaku tidak mau menduga-duga.
Katanya, saat ini jenazah korban sudah dibawa ke rumah sakit guna dilakukan autopsi.
"Nanti hasil visum dokter yang menyatakan, itu (dugaan dicabuli) belum tahu kita.
Sekarang masih menunggu visumnya," kata Iskandar.
Dia meminta kepada semua pihak untuk memberi kesempatan kepada polisi menyelidiki kasus ini secara teliti.
Iskandar juga mengimbau warga yang barangkali tahu soal kasus ini untuk memberikan keterangan.
“Pelakunya masih lidik,” kata Iskandar.
Sementara itu, Kapolsek Lahusa AKP Edward Hasibuan mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Polres Nias Selatan dalam mengungkap kasus ini.
Dia tak mau banyak berkomentar, karena polisi masih meraba apa motif pembunuhan ini. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pembunuhan Bocah Perempuan di Nias Selatan, Motif Dendam Pilkades, Pelaku Sempat Ikut Mencari Korban