Breaking News:

Vaksin Covid

Perjalanan Panjang Pemberian Vaksin Covid-19 Sinovac pada Lansia, Berawal dari Kritik Pandu Riono

Vaksin Covid-19 buatan Sinovac akhirnya resmi diberikan kepada kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) dengan usia di atas 60 tahun.

Editor: Ananda Putri Octaviani
YouTube Sekretariat Presiden
Juru bicara pemerintah, dr. Reisa Broto Asmoro menyampaikan soal perkembangan vaksinasi Covid-19 yang kini dapat disuntikkan terhadap lansia, ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (8/2/2021). Diketahui, Vaksin Covid-19 buatan Sinovac akhirnya resmi diberikan kepada kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) dengan usia di atas 60 tahun. 

3. Pengumuman resmi BPOM

Kemudian pada Minggu (7/2/2021) sore, BPOM memngumumkan keputusan pemberian vaksin Covid-19 produksi Sinovac kepada para lansia yang dimulai dari para nakes berusia di atas 60 tahun.

Baca juga: Bicarakan Pemberian Vaksin Covid-19 untuk Lansia, Simak Penjelasan dari Menkes Budi Gunadi

"Pada tanggal 5 Februari 2021 kemarin Badan POM telah mengeluarkan persetujuan penggunaan atau emergency use authroziation vaksin CoronaVac untuk usia di atas 60 tahun," kata Kepala BPOM Penny Lukito.

Sama seperti vaksinasi pada usia dewasa, vaksin Sinovac juga diberikan sebanyak dua dosis pada orang usia lanjut namun dengan selang waktu 28 hari.

Dalam menerbitkan izin penggunaan darurat itu, BPOM mempertimbangkan hasil uji klinis fase 2 di China dan fase 3 di Brasil terhadap Sinovac.

Hasil uji klinis terhadap 400 lansia di China menunjukkan bahwa vaksin Sinovac meningkatkan imunogenisitas atau kadar antibodi yang baik.

"Setelah 28 hari pemberian dosis kedua antibodi masih tinggi di 97,98 persen," ujar Penny.

Selain itu, berdasarkan hasil uji klinis, terbukti bahwa tidak ada efek samping serius dari penggunaan vaksin Sinovac terhadap lansia.

Uji klinis fase 3 di Brasil yang melibatkan 600 lansia menunukkan Sinovac aman dan tidak menimbulkan efek samping serius ataupun berujung pada kematian.

"Dari hasil studi klinik juga yang telah dilakukan efek samping umumnya terjadi adalah ringan yaitu mual, demam, bengkak, kemerahan pada kulit dan sakit kepala sebelah," ujar Penny.

Setelah menganalisis data-data tersebut, BPOM memutuskan untuk menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin Sinovac untuk lansia di Indonesia.

Baca juga: Viral Selebgram Helena Lim Suntik Vaksin Covid-19, Wagub DKI: Kami akan Cek kenapa Dia Bisa Datang

Penny menyebut, vaksinasi terhadap lansia penting lantaran kelompok ini menjadi penyumbang besar dalam persentase kematian pasien Covid-19 yang jumlahnya mencapai 47,3 persen.

"Dengan telah diterbitkannya persetujuan vaksin untuk populasi lansia diharapkan angka kejadian infeksi dan angka kematian manusia akibat infeksi Covid-19 ini dapat menurun," kata Penny.

Sementara itu Menteri Kesehatan Budi gunadi Sadikin menyatakan pemberian vaksinasi kepada lansia diharapkan bisa menekan kematian dan mengurangi tekanan terhadap RS.

"Dengan harapan angka rawat inap dan Bed Occupancy Ratio dapat turun," kata Budi.

"Sebab sekitar 10 persen populasi Indonesia berada dalam kelompok lansia. Kemudian 50 persen lebih kematian akibat Covid-19 terjadi pada kelompok ini," ungkapnya. (Kompas.com/ Rakhmat Nur Hakim)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vaksin Covid-19 Sinovac untuk Lansia, Diawali dari Kritik Pandu Riono hingga Disahkan Pemerintah"

Sumber: Kompas.com
Tags:
VaksinLansiaCovid-19Virus Corona
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved