Breaking News:

Terkini Daerah

Herman Dijemput Polisi Tanpa Pakai Baju Lalu Tewas di Tahanan, Sahroni: Ini Tidak Bisa Dibiarkan

Penyebab kematian seorang tahanan Polres Balikpapan bernama Herman hingga kini belum terungkap.

Editor: Mohamad Yoenus
Tribunnews.com/Seno Tri Sulistiyono
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Sahroni mendesak agar Kadiv Propam di Mabes Polri segera mengusut tuntas kejanggalan kematian Herman, Senin (8/2/2021). 

"Jadi memang Propam harus mengambil langkah cepat dengan memperbaiki peraturan atau SOP terkait jalannya proses penyidikan terhadap tahanan," sambung dia.

Selain perbaikan peraturan dan SOP, Sahroni menyebut Propam perlu menciptakan sebuah sistem yang dapat melacak dan mengawasi setiap proses penyidikan terhadap tahanan.

"Bisa direkam, atau ada pengawasnya dari pihak Propam, yang penting tindakan semena-mena begini jangan sampai terjadi lagi," ujarnya.

Baca juga: 3 Fakta Napi Senior yang Keroyok Tahanan Baru, Dipercaya Sipir hingga Permintaan Keluarga Korban

Dijemput Tak Berbaju oleh 3 Orang Tidak Dikenal

Pada malam 2 Desember 2020, Herman yang sedang beristirahat di rumahnya di kawasan Jalan Borobudur, Kelurahan Muara Rapak, dan tak jauh dari Polsek Balikpapan Utara, didatangi 3 orang tak dikenal.

Kuasa hukum dari keluarga korban, Fathul Huda Wiyashadi mengatakan, orang-orang tersebut meringkus Herman yang bertelanjang dada dan hanya bercelana pendek hitam, dan membawanya ke mobil.

Ani (23), sepupu Herman, yang semula masuk kamar mengambilkan baju, tak sempat lagi menyerahkan baju karena mobil keburu pergi.

“Pertama keluarga mengira Herman dibawa ke Polsek Utara di Jalan Soekarno-Hatta. Adik Herman, Dini dan seorang adiknya lagi, pun datang ke kantor Polsek. Tapi Herman tidak ada."

"Dari polsek mereka diberitahu Herman dibawa ke Polresta di Jalan Jenderal Sudirman,” tutur Fathul.

Di Polres, Dini ditemui seorang petugas yang mengiyakan keberadaan Herman.

Tapi saat itu dia belum boleh ditemui dengan alasan sedang diperiksa hal pencurian 2 buah telepon genggam.

Dini hanya menitipkan baju untuk Herman seraya berpesan agar kakaknya diperlakukan baik-baik. Petugas itu mengiyakan.

“Besoknya, 3 Desember 2020, ada yang telepon Dini, mengabarkan Herman sudah meninggal. Dini diminta ke Polresta,” lanjut Fathul.

Di Polresta sudah ada istri Herman dan saudaranya yang lain. Polisi memberitahu bahwa jenazah Herman ada di rumah sakit.

Sebelumnya setelah makan, Herman buang air dan muntah-muntah hingga bolak-balik ke kamar kecil.

Halaman
1234
Tags:
BalikpapanTahananKalimantan TimurKapolri
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved