Terkini Daerah
Herman Dijemput Polisi Tanpa Pakai Baju Lalu Tewas di Tahanan, Sahroni: Ini Tidak Bisa Dibiarkan
Penyebab kematian seorang tahanan Polres Balikpapan bernama Herman hingga kini belum terungkap.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Penyebab kematian seorang tahanan Polres Balikpapan bernama Herman hingga kini belum terungkap.
Diketahui, Herman dikembalikan dalam kondisi tak bernyawa ke keluarganya dengan tubuh penuh luka.
Herman diketahui dibawa Polresta Balikpapan Desember lalu dengan tuduhan yang belum jelas.
Baca juga: Sosok Pembunuh Wanita yang Mayatnya Ditemukan Tertancap Bambu, Ini Motifnya Habisi Nyawa Korban
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni menyampaikan kecamannya.
Sahroni mendesak agar Kadiv Propam di Mabes Polri segera mengusut tuntas kejanggalan dari kasus tersebut.
Propam Mabes Polri juga diminta menindak oknum-oknum yang diduga melakukan penganiayaan terhadap Herman selama menjadi tahanan di Polres Balikpapan.
"Adanya indikasi tindakan penganiayaan atas kematian Herman di Polres Balikpapan ini tidak bisa dibiarkan," kata Sahroni saat dihubungi Tribun, Senin (8/2/2021).
"Oleh karena itu, saya meminta kepada Kadiv Propram untuk menyelidiki penyebab tewasnya korban dengan penuh tanggung jawab dan transparan."
"Apakah betul ada oknum polisi yang melakukan penganiayaan atau tindakan yang melanggar hukum terhadap korban?"
"Kalau memang sampai terbukti adanya pelanggaran, Kadiv Propam harus menindak cepat dan tegas oknum tersebut," imbuhnya.
Sahroni menyesalkan kejadian di mana tahanan tewas saat masih menjalani proses penyidikan di kepolisian kembali terjadi.
Hal itu pernah terjadi di Polres Tangerang Selatan, di mana pada Desember lalu, seorang tahanan Polres Tangsel meninggal dunia dengan luka memar dan lebam di tubuhnya.
"Kasus seorang tahanan yang tiba-tiba dipulangkan dalam keadaan tewas sudah sering terjadi dan ini tidak bisa dibiarkan," ucapnya.
"Desember lalu, kasus serupa juga baru saja terjadi di Polres Tangsel."
"Kalau benar memang dianiaya, berarti oknumnya benar-benar tidak ada penghargaan terhadap nyawa dan martabat orang lain."