Isu Kudeta Partai Demokrat
Sosok Moeldoko yang Dituding Dalangi Kudeta Agus Harimurti Yudhoyono di Partai Demokrat
Oleh sejumlah elite Partai Demokrat, Moeldoko dituding hendak mengudeta Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) dari kursi Ketua Umum Demokrat.
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Nama Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko ramai diperbincangkan di ranah politik Tanh Air saat ini.
Oleh sejumlah elite Partai Demokrat, Moeldoko dituding hendak mengudeta Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) dari kursi Ketua Umum Demokrat demi kepentingan Pilpres 2024.
Tudingan ini pun langsung dibantah Moeldoko.
Mantan Panglima TNI itu menyebut bahwa isu ini bermula dari aktivitasnya menerima rombongan tamu.
Moeldoko tak menyebut detail tamu yang ia maksud.

Baca juga: Ingatkan Moeldoko Dapat Jabatan karena Jasa SBY, Eks KSP: Kalau Suka, Bisa Ditawarin ke Demokrat
Baca juga: Herzaky Sebut Moeldoko Tak Laku jika Bukan di Lingkar Jokowi, Eks Staf KSP Sebut Kondisinya Seksi
Namun, menurut dia, tamu itu datang berbondong dan membicarakan banyak hal, bahkan curhat situasi terkini.
Dari aktivitas tersebut, muncul foto-foto antara Moeldoko dengan tamu-tamunya.
Bantahan Moeldoko
Moeldoko menduga, isu kudeta ini berangkat dari beredarnya foto-foto itu.
Meski begitu, Moeldoko enggan dikaitkan dengan tudingan kudeta.
"Berikutnya kalau ada istilah kudeta itu ya kudeta itu dari dalam, masa kudeta dari luar," kata dia.
Ia mengaku tak punya hak lantaran bukan bagian dari internal partai.
"Saya ini orang luar, enggak punya hak apa-apa gitu lho, yang punya hak kan mereka di dalam. Apa urusannya? Nggak ada urusannya," kata Moeldoko di kediamannya, Rabu (3/2/2021).
Meski begitu, Moeldoko tak menampik beberapa kali bertemu dengan sejumlah kader.
Namun, ia tak menyebutkan detail pihak-pihak yang dimaksud.
Moeldoko mengungkap pertemuan itu beberapa kali dilakukan di rumahnya dan beberapa kali di hotel.
Kendati demikian, Moeldoko menegaskan, sama sekali ia tak punya kuasa untuk mengudeta kepemimpinan Partai Demokrat.
Lantas, seperti apakah kiprah Moeldoko? Berikut perjalanan karier mantan Panglima TNI tersebut.

Ditunjuk Panglima TNI oleh SBY
Sebelum duduk sebagai pejabat Istana Kepresidenan, Moeldoko dikenal dengan pengabdiannya di TNI Angkatan Darat.
Di militer, karier Moeldoko mulai memuncak ketika menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD.
Jabatan itu diemban Moeldoko selama kurang lebih 3 bulan, terhitung sejak 20 Mei hingga 30 Agustus 2013.
Setelah itu, Moeldoko ditunjuk oleh Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang tidak lain mantan Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus ayah AHY, untuk naik pangkat dan menjadi Panglima TNI.
Alumnus Akabari angkatan 1981 ini menggantikan Laksamana Agus Suhartono saat ditunjuk sebagai orang nomor satu di TNI.
Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Capres 2024 Terbaru, Prabowo-Anies Turun, Lihat Posisi AHY Vs Moeldoko
Politik Praktis
Kursi Panglima TNI dijabat Moeldoko selama hampir 2 tahun, mulai 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015.
Usai pensiun dari militer, Moeldoko sempat menjajaki ranah politik praktis.
Dia tercatat masuk ke dalam jajaran pengurus Partai Hanura pimpinan Oesman Sapta Odang (OSO) pada 2016.
Namun, pada 2018 Moeldoko mengundurkan diri dari partai tersebut.
Karier Moeldoko di Istana Kepresidenan dimulai sekira tiga tahun lalu. Tepat 17 Januari 2018 Moeldoko di lantik Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan.
Saat itu, pemerintahan RI masih dipimpin Jokowi bersama Jusuf Kalla.
Adapun Moeldoko masuk kabinet setelah Jokowi melakukan reshuffle atau perombakan pada Januari 2018. Saat itu dia menggantikan Teten Masduki.
Di pemerintahan Jokowi era kedua bersama Ma'ruf Amin, Moeldoko kembali dipercaya sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan.
Baca juga: Herzaky Mahendra ke Mantan Staf KSP: Jangan Halu Bilang Pak SBY Dekat dengan Pak Moeldoko
Selain menjabat KSP, Moeldoko juga duduk sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) sejak tahun 2017.
Dilansir dari laman hkti.or.id, sektor pertanian bukan hal asing bagi Moeldoko yang merupakan anak seorang petani.
Moeldoko juga disebut banyak melakukan aktivitas bisnis. Salah satu kiprah Moeldoko di sektor bisnis yakni mendirikan pabrik bus bertenaga listrik.
Selain itu, Moeldoko juga aktif di ranah ekonomi syariah. Bersama putranya, ia mendirikan fintech syariah yang berorientasi membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).(*)