Isu Kudeta Partai Demokrat
Ingatkan Moeldoko Dapat Jabatan karena Jasa SBY, Eks KSP: Kalau Suka, Bisa Ditawarin ke Demokrat
Mantan staf KSP Bambang Beathor Suryadi menganalisis pernyataan Kepala KSP Moeldoko yang terseret dalam isu kudeta Partai Demokrat.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
Rencananya jika mereka menerima uang tersebut maka harus mendukung penunjukan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB).
Untuk diketahui, KLB hanya dapat dilakukan jika disetujui anggota partai.
Sementara itu Moeldoko tidak tercatat sebagai kader Demokrat.
"Ada tawaran-tawaran uang kalau bersedia mendukung, bahkan ada DP-nya. Saat tanda tangan mendukung (kudeta), nanti akan dikasih selebihnya ketika Pak Moeldoko sudah terpilih jadi ketua umum lewat KLB," kata Arief.
"Apakah ini benar? Ada dasar yang kuat untuk dugaan ini?" tanya dia.
Baca juga: Beredar Isu Moeldoko Minta Jabatan ke SBY Jadi Ketum Demokrat, Marzuki Alie Ngaku Namanya Terseret
Herzaky menyebut isu itu sudah dikonfirmasi.
Ia mengaku pihaknya mendapat informasi dari pengakuan kader Demokrat sendiri.
"Iya, benar. Itu disampaikan kepada mereka ada penuturan dan ada barang buktinya juga, bahwa sudah ada DP juga yang sudah diserahkan," ungkap Herzaky Mahendra.
Ia menyebut besaran dana yang ditawarkan paling kecil Rp100 juta untuk Ketua DPC Demokrat di berbagai daerah.
Namun untuk Ketua DPD Demokrat jumlahnya lebih besar lagi.
"Sempat disebutkan jumlahnya adalah untuk yang Ketua DPC adalah Rp100 juta, yang di-DP adalah Rp30 juta," kata Herzaky.
"Ketua DPD beda lagi karena levelnya provinsi, lebih tinggi," lanjut dia.
Selain itu ada pula biaya akomodasi menuju tempat pertemuan.
"Ini di luar uang lain-lain. Maksudnya di luar tiket, pesawat, di luar penginapan, makan, dan macam-macam," terangnya.
"Kami dapat informasi," tambah Herzaky. (TribunWow.com/Brigitta)