Breaking News:

Virus Corona

Gejala-gejala Tidak Biasa Covid-19 yang Perlu Diwaspadai, Delirium hingga Iritasi Kulit

Berikut beberapa gejala dari Virus Corona atau Covid-19 yang tidak biasa dan sudah sering muncul.

Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi Virus Corona Covid-19. Berikut beberapa gejala dari Virus Corona atau Covid-19 yang tidak biasa dan sudah sering muncul. 

Mereka meyakini, kabut otak itu kemungkinan akibat dari respons kekebalan tubuh terhadap virus atau peradangan di seluruh sistem saraf dan pembuluh darah yang mengarah ke otak.

Sedangkan halusinasi dan gangguan kesadaran delirium juga berasal dari tubuh yang berusaha melawan virus.

Dia mengatakan, kabut otak adalah kondisi yang memengaruhi kinerja otak dan membuat kita menjadi linglung. Lalu, halusinasi dan delirium umumnya dialami jika ada penyakit lain yang parah.

Ketika penderita Covid-19 mengalami stres, maka gejala-gejala kebingungan ini akan timbul. Tapi gejala ini sangat banyak dialami orang yang lebih tua karena tubuh berusaha melawan infeksi.

"Pasien Covid-19 di ruang ICU terkadang mengalami delirium yang sangat buruk, lebih buruk daripada yang terlihat dengan pasien lain yang sakit kritis," terangnya.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta akan Kaji Opsi Lockdown di Akhir Pekan untuk Tekan Covid-19

Delirium ini dapat memburuk jika pasien tidak dapat tidur dengan normal atau sedang merasa kesakitan.

Beberapa obat yang digunakan untuk menjaga pasien tetap nyaman pada ventilator bahkan dapat membuat delirium semakin intens.

"Kombinasi aliran darah dan peradangan dalam tubuh berpotensi mengubah aliran darah pada tingkat mikrovaskular yang menyebabkan reaksi ini terhadap otak, bahkan bisa lebih buruk," ungkapnya.

2. Detak Jantung dan Suhu yang Tinggi

Beberapa pasien memiliki detak jantung yang tinggi tak lama setelah terinfeksi Covid-19.

Hal ini terjadi bersamaan dengan peningkatan suhu yang merupakan hasil dari disfungsi otonom.

"Kami melihat ini semakin banyak. Ketika itu terjadi, sistem kekebalan tubuh menyerang saraf otonom," jelasnya.

"Sehingga, saraf yang mengatur hal-hal dalam tubuh seperti detak jantung dan suhu itu dapat dibuang. Ketika ini terjadi, detak jantung orang tidak sulit diatur," sambung dia.

Setelah kehilangan keseimbangan ini, kita dapat memiliki denyut jantung super tinggi atau suhu tubuh yang tinggi tanpa alasan.

"Tampaknya ini menjadi respons yang dimediasi kekebalan tubuh, artinya antibodi yang kita buat entah bagaimana menyerang saraf," terangnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
Gejala Baru Virus CoronaVirus CoronaCovid-19GejalaNyeri DadaDelirium
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved