Breaking News:

Isu Kudeta Partai Demokrat

Awal Munculnya Isu Jokowi Restui Moeldoko, Kader Demokrat Dengar Moeldoko Pakai Kode Pak Lurah

Sejumlah kader Demokrat yang mengaku bertemu dengan Moeldoko di Jakarta, mengklaim mendengar Moeldoko menyebut presiden pakai kode Pak Lurah.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Warta Kota/henry lopulalan
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Kepala Staf Kepresiden Moeldoko (kiri) dan Mensesneg Pratikno (kanan) menyampaikan keterangan terkait revisi UU KPK di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/9/2019). Presiden menyatakan mendukung sejumlah poin dalam draf revisi UU KPK diantaranya kewenangan menerbitkan SP3, pembentukan Dewan Pengawas KPK dari unsur akademisi atau aktivis anti korupsi yang akan diangkat langsung oleh presiden, ijin penyadapan dari dewan pengawas internal KPK serta status pegaw 

"Ya Kalau itu menjadi persoalan yang digunjingkan itu ya silakan saja. Saya tidak keberatan."

Moeldoko menyebut tak memermasalahkan bergulirnya isu ini.

Namun, ia cukup menyayangkan pernyataan AHY.

"Kalau anak buahnya nggak boleh pergi ke mana-mana ya diborgol aja kali ya," tukasnya.

Baca juga: Fakta Hubungan Moeldoko dan SBY, dari Awal Dekat, Merenggang, hingga Tudingan Kudeta Partai Demokrat

Simak video selengkapnya mulai menit ke-6.10:

Nilai Isu Kudeta Demokrat Hanya Manuver Politik

Di sisi lain, Politisi PDIP Deddy Yevri Hanteru Sitorus menganggap bahwa isu kudeta Partai Demokrat hanyalah manuver politik yang dilakukan untuk menaikkan nama AHY atau Partai Demokrat.

Pernyataan itu disampaikan Deddy dalam acara SAPA INDONESIA MALAM, Selasa (2/2/2021).

Deddy merasa aneh ketika sejumlah nama besar dikait-kaitkan dalam rencana pengambil alihan kekuasaan Partai Demokrat.

"Menjadi aneh ketika kemudian terseret-seret ke Pak Presiden dan pejabat penting pemerintahan lain," kata Deddy.

"Pak AHY memang tidak menyebut, hanya menyebut orang di lingkaran Istana, lingkaran pejabat tinggi pemerintahan, tapi kemudian kader-kader Demokrat yang lainnya menebar segala macam di media sosial sehingga membuat gaduh."

Deddy mengungkit bahwa komunikasi antara Presiden Jokowi dengan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), serta AHY semuanya berjalan baik.

Ia justru merasa heran mengapa AHY tidak menemui langsung Presiden Jokowi untuk meminta kejelasan.

"Yang terjadi dalam dua hari ini adalah penghakiman teori konspirasi yang sangat besar bahwa seolah-olah Pak Jokowi ada di belakang semua ini," kata Deddy.

"Tidak ada urgensinya pak Jokowi pada periode kedua pemerintahannya ini hendak mengambil Partai Demokrat."

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
MoeldokoJokowiPartai DemokratIsu Kudeta Partai DemokratAgus Harimurti Yudhoyono (AHY)Andi Mallarangeng
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved