Terkini Daerah
Pengakuan Muncikari di Sunter yang Jual 4 Gadis Belia ke Om-om: Saya Pusing Nyari Kerjaan
Jual empat gadis belasan tahun untuk layani main berlima dengan satu pria, sang muncikari mengaku terpaksa berbisnis prostitusi.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Rama (19) ditangkap oleh pihak kepolisian saat beraksi menjajakan empat gadis belasan tahun ke seorang pria hidung belang untuk layanan main berlima.
Dirinya diamankan di sebuah hotel di kawasan Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (25/1/2021).
Rama mengaku telah terjun ke dunia prostitusi sejak lulus dari bangku pendidikan sekolah menengah atas (SMA).

Baca juga: Kesaksian Polisi Pergoki Pria di Sunter Ngamar Bersama 4 Gadis ABG, Semuanya Sudah Tanpa Busana
Dikutip TribunWow.com dari TribunJakarta.com, sebagai muncikari, Rama memiliki empat pekerja seks komersial (PSK) yang semuanya masih di bawah umur.
Keempat anak-anak yang dipromosikan oleh Rama adalah D (17), F (15), A (15), dan AR (15).
Ia mengaku sudah dua tahun berkecimpung dalam bisnis prostitusi, yang dimulai pada tahun 2018 lalu.
"Karena posisi saya lagi dalam keadaan nggak kerja. Jadi saya kayak pusing dengan nyari kerjaan, terus saya ikut jadi kayak muncikari gitu," kata Rama di Mapolsek Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (27/1/2021) malam.
Rama bercerita, ketika menganggur ia ditawari oleh seorang temannya untuk menjalani bisnis prostitusi.
"Awalnya sih dari teman-teman saya gitu. Terus saya ditawar-tawarin gitu. Akhirnya saya mau enggak mau jadi kayak begitu (muncikari)," ucap dia.
Ia mengatakan, uang yang diperolehnya dari bisnis prostitusi ini digunakannya untuk membiayai keluarga di rumah.
"Ya buat memenuhi kebutuhan di rumah aja," kata dia.
Berdasarkan pengakuan Rama, gadis yang ditawarkan olehnya dihargai mulai dari Rp 1,5 hingga Rp 6 juta.
Ia sendiri memeroleh Rp 1,2 juta dari atasannya setiap melakukan transaksi.
"Saya kaya cuma kaya perantara doang, tapi bukan aku hanya arahin. Mintanya kaya gitu yang di bawah umur," kata Rama di Mapolsek Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (26/1/2021).
Rama mengatakan, ia mempromosikan gadis-gadis di bawah umur itu secara online.